RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Diduga terlilit utang pinjaman online (pinjol), seorang buruh harian lepas dari Desa Karyomukti, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, berinisial HS, nekat bunuh diri. Pria berusia 29 tahun ini mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya, Selasa (9/9/2025) dini hari.
Kejadian tragis itu pertama kali diketahui oleh salah satu anggota keluarga korban, sekitar pukul 03.30 WIB. Usai melaksanakan salat tahajud, saksi bermaksud membangunkan korban untuk menawarkan makanan, karena korban seharian belum makan.
Namun, saat membuka pintu kamar, ia justru menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung di kusen pintu menggunakan ikat pinggang warna coklat.
Baca Juga:Kejari Pekalongan Musnahkan Barang Bukti 34 Perkara, Dominasi Kasus Narkoba!Abrasi Gerogoti Wisata Pesisir Batang, Separuh Lahan Pantai Sigandu Lenyap Diterjang Ombak!
Mendengar teriakan saksi, dua orang lainnya yang masih berada di dalam rumah segera datang dan bersama-sama menurunkan tubuh korban. Setelah memastikan korban sudah tidak bernyawa, keluarga segera melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Kesesi.
Kasi Humas Polres Pekalongan, Ipda Warsito, membenarkan kejadian tersebut. “Pada hari Selasa tanggal 9 September 2025 sekitar pukul 05.30 WIB, kami menerima laporan adanya dugaan bunuh diri di Desa Karyomukti,” katanya.
Petugas langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP bersama tim Inafis Polres Pekalongan dan pihak RSUD Kajen. Dari hasil penyelidikan awal dan keterangan para saksi, diketahui bahwa korban diduga mengalami depresi berat akibat terlilit utang, yang tak kunjung bisa dilunasi.
Pihak keluarga juga mengungkapkan bahwa sebelumnya korban pernah melakukan percobaan bunuh diri menggunakan tali jemuran, namun berhasil digagalkan.
“Motif kuat mengarah pada tekanan psikologis karena masalah ekonomi. Dari hasil pemeriksaan fisik luar, ditemukan tanda-tanda khas korban gantung diri, serta tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan fisik lainnya,” terang Ipda Warsito.
Barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian adalah satu buah ikat pinggang warna coklat yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya. Setelah proses identifikasi dan pemeriksaan selesai, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah murni dan menolak dilakukan otopsi.(had)