RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL- Sebuah kebaikan perlu diorganisir sebaik mungkin agar dampak dan kemanfaatannya semakin meluas. Semangat ini pula yang diinisiasi Lazismu Kendal untuk memaksimalkan ibadah kurban, yakni dengan menggelar Mudhohi Gathering baru-baru ini.
Acara ini dilaksanakan serentak di dua lokasi berbeda, yaitu Aula Ahmad Dahlan lantai 3 Gedung Dakwah PDM Kendal dan Rumah Makan Stasiun Sukorejo pada Ahad (7/9/2025). Gathering ini mampu menghimpun sebanyak 97 mudhohi ataupun calon mudhohi (shohibul qurban) yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kendal.
Wakil Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Kendal, Jayuri, menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang terus memberi kepercayaan kepada Lazismu. Pihaknya memastikan bahwa program kurban yang dikelola Lazismu memiliki visi pemerataan. Pasalnya, selama ini masih dijumpai fenomena senjang: di satu sisi banyak daerah melimpah daging kurbannya, sementara di wilayah lain justru minim.
Baca Juga:Wali Kota Aaf Minta Koperasi Merah Putih Jangan Hanya Simpan Pinjam, Fokus Bisnis Lain!Kasus HIV di Batang Didominasi Kelompok Gay, 1.124 ODHIV, 196 Kasus dari LSL!
“Melalui Qurban Tepian Negeri, Lazismu Kendal ingin menghadirkan kebahagiaan Iduladha hingga ke pelosok. Selain itu, dengan inovasi Rendangmu, daging kurban bisa diolah menjadi produk tahan lama dan mudah didistribusikan,” terang Jayuri, seperti dilansir dari portal kendalmu.or.id pada 9 September 2025.
Sementara dalam laporannya, Manajer Lazismu Kendal, Suprapto, menyebut seluruh proses penyembelihan dilakukan sesuai syariat dengan melibatkan tim profesional. Dalam paparannya, Suprapto juga menampilkan video dokumentasi proses penyembelihan hewan kurban serta produksi Rendangmu yang kini telah mengantongi sertifikat halal dari MUI.
Ketua PDM Kendal, KH. Ikhsan Intizam, menyampaikan apresiasinya atas kiprah Lazismu yang mampu mengelola amanah kurban secara transparan dan profesional. “Sebanyak Rp8,1 miliar dana qurban telah dipercayakan kepada Lazismu Kendal. Ketika kebaikan dikelola bersama secara terorganisir, manfaatnya akan jauh lebih besar dibandingkan bila dilakukan sendiri-sendiri,” jelasnya.
Kesempatan gathering ini juga dimanfaatkan sebagai momentum refleksi dan evaluasi atas pelaksanaan ibadah kurban hingga proses pendistribusiannya. Secara umum ada tiga pekerjaan rumah terkait pelaksanaan kurban: masalah ketercakupan, kerapihan, hingga keadilan.
Problem ketimbangan ketercakupan daging kurban misalnya, perlu dijawab Lazismu melalui inovasi model distribusi, penguatan jaringan relawan, hingga pemanfaatan teknologi digital.