RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pasca-kerusuhan yang terjadi di Kota Pekalongan beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) setempat kembali menggelar Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) jenjang SD tingkat Kota Pekalongan Tahun 2025 secara Hybrid (daring dan luring).
Lomba tersebut berlangsung di SMP Negeri 7 Kota Pekalongan, Selasa (16/9/2025), diikuti oleh 968 peserta didik dari 100 Sekolah Dasar se-Kota Pekalongan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Mabruri, melalui Kepala Bidang SD, Siti Nurul Izzah, menjelaskan bahwa penyelenggaraan MAPSI tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga:Rutan Pekalongan Panen Sayuran, Wujud Nyata Dukungan Program Ketahanan Pangan Nasional!Kasus Kredit Usaha Porang BPR BKK: Kejari Pekalongan Periksa 30 Saksi, Masih Tahap Penyelidikan!
Dari 13 cabang lomba yang dipertandingkan, delapan cabang dilaksanakan secara daring dan lima cabang secara luring.
“Penyelenggaraan tahun ini kami desain hybrid, ada yang daring dan ada yang luring. Hal ini merupakan bentuk respons terhadap kondisi Kota Pekalongan saat ini, sehingga kami tidak melaksanakan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan peserta dalam jumlah besar,” terang Izzah.
Menurutnya, sebanyak 600 siswa mengirimkan karya lombanya secara daring, sementara sisanya mengikuti perlombaan secara langsung di lokasi. Cabang lomba daring meliputi macapat islami, khitobah, musik rebana, keterampilan wudu dan salat, azan dan iqomah, tilawatil Qur’an, cerita islami, serta duet lagu religi.
Sedangkan cabang lomba luring mencakup pengetahuan PAI, kaligrafi, seni khat Al-Qur’an, keterampilan komputer islami, serta hifdzil Qur’an.
Para peserta lomba daring diwajibkan mengirimkan video karya kepada panitia, yang kemudian akan dinilai oleh juri dari luar Kota Pekalongan. Setiap cabang lomba akan dipilih tiga juara terbaik yang berhak memperoleh medali, sertifikat, serta uang pembinaan.
“Juara pertama dari masing-masing cabang nantinya akan mewakili Kota Pekalongan dalam ajang MAPSI tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dijadwalkan pada 17–19 Oktober 2025 di Kabupaten Purbalingga,” jelasnya.
Dirinya berharap kegiatan MAPSI ini dapat menjadi ruang pengembangan bakat dan minat peserta didik, khususnya dalam bidang seni Islami. Lebih lanjut, peningkatan pengetahuan PAI diharapkan mampu berkontribusi terhadap pembentukan perilaku yang religius.
Baca Juga:BPJS Ketenagakerjaan dan UIN Gus Dur Sinergi, Tingkatkan Literasi Jaminan Sosial!Lahan Pengganti Lapangan Sepak Bola Wonosegoro Batang Didesak Tuntaskan, DPRD Kawal Proses!
“Target kami, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, bisa lebih banyak lagi peserta dari Kota Pekalongan yang meraih Juara 1 di tingkat provinsi,” pungkasnya.(mal)