MIM Pagersari Terapkan Pendidikan Anti-Bullying, Tanamkan Persahabatan Sehat “Asik Tanpa Mengusik”!

MIM Pagersari Terapkan Pendidikan Anti-Bullying, Tanamkan Persahabatan Sehat “Asik Tanpa Mengusik”!
Dok. kendalmu.or.id ANTUSIAS - Siswa MI Muhammadiyah Pagersari santusias menyimak materi pendidikan anti bullying yang dibawakan pesikolog Mahalia Putik.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Praktik bullying masih menjadi ancaman serius di lingkungan pendidikan. Sebagai salah satu “dosa besar” pendidikan, kasus perundungan ini perlu terus diupayakan pencegahannya.

Semangat ini pula yang mendorong MI Muhammadiyah Pagersari, Kecamatan Patean, Kendal, menghadirkan kegiatan Pendidikan Anti-Bullying bertajuk “Hentikan Bullying, Tetap Asik Tanpa Mengusik”, Selasa (23/9/2025), di Aula Lantai 2 Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Patean.

Kegiatan edukasi ini diikuti 66 siswa kelas VI. Sebagai pemateri, sekolah menghadirkan psikolog anak, Mahalia Putik. Dalam paparannya, Mahalia mengingatkan soal dampak dari perundungan yang bisa mengancam masa depan korban. Ia juga menyebut bullying tidak hanya berwujud kekerasan fisik, melainkan juga bisa berupa ucapan yang merendahkan maupun sikap mengucilkan teman.

Baca Juga:Terobosan! Speling dan Mentoring Klinis Digenjot Turunkan AKI di Pekalongan & Jateng!Progres Molor, Proyek Trotoar A Yani Batang Terancam Denda Hingga Rp6 Juta Per Hari!

Karena itu, Mahalia mengajak para siswa untuk lebih peduli, menghargai perbedaan, dan membangun persahabatan yang sehat.

“Bullying sekecil apa pun bisa berdampak besar bagi teman kita. Karena itu, jadilah pribadi yang menyenangkan, bukan menyakitkan. Berteman itu asik kalau tanpa mengusik,” pesan dia.

Kegiatan ini menjadi lebih dinamis dan menyenangkan karena berlangsung interaktif. Peserta didik pun antusias bertanya, berdiskusi, dan mengikuti simulasi yang menyenangkan.

Kesuksesan pendidikan anti-bullying ini diapresiasi langsung Kepala MI Muhammadiyah Pagersari, Mualimah. Namun, pihaknya berharap pemahaman ini tidak berhenti di ruang pelatihan, melainkan diaktualisasikan dalam kehidupan nyata.

“Kami berharap siswa-siswi memahami bahaya bullying dan mampu menjaga diri serta teman-temannya, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan saling menghargai,” tuturnya.(red/sef)

0 Komentar