“Kami dengan kemampuan dan pengalaman yang pas-pasan diberi kesempatan kembali. Ini kali ketiga kami penyandang disabilitas ikut, dan sangat senang karena manfaatnya besar sekali. Ilmu yang diberikan sangat berguna untuk kemandirian kami,” tukasnya.
Melalui kolaborasi, diharapkan tidak hanya memperkuat eksistensi batik ekologis, tetapi juga membuka peluang luas bagi penyandang disabilitas untuk lebih berdaya, mandiri, dan berkontribusi dalam melestarikan batik sebagai identitas Kota Pekalongan.(nul)