Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf menyampaikan bahwa sepanjang 2025 tercatat 9 kejadian bencana alam di wilayahnya, menurun dibanding 2024 (15 kejadian). Namun, ia mencatat adanya peningkatan signifikan pada kasus banjir.
“Kami telah menyiapkan pemetaan wilayah rawan, menyiagakan personel, dan menyiapkan posko darurat. Jajaran Polres juga telah melakukan pelatihan penggelaran alat tanggap bencana sesuai instruksi Polda,” jelasnya.
Sebagai penekanan akhir, Kapolres Rachmad mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan alih fungsi lahan secara masif, terutama di kawasan hutan. Selain itu, siskamling perlu diaktifkan sebagai bentuk peringatan dini bencana di lingkungan masing-masing,” tegasnya.(had)