RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Pekalongan kembali menghadirkan ruang diskusi publik melalui kegiatan bedah buku. Kali ini, buku berjudul “Kisah Ganjil Pelaut dan Keturunannya” karya Dewanto Amin Sadono, guru SMPN 2 Kesesi, menjadi bahan ulasan dalam acara yang digelar di Depo Arsip Arpus.
Acara tersebut menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari pegiat literasi, akademisi, hingga masyarakat umum. Suasana diskusi berlangsung hangat, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kegiatan literasi.
Plt. Kepala Dinas Arpus Kabupaten Pekalongan, Drs. Sugino, menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan salah satu strategi pemerintah daerah untuk memperkuat budaya baca di tengah masyarakat.
Baca Juga:Hari Tani Nasional: Dinperpa Dorong Regenerasi & Modernisasi Pertanian, Petani Merdeka Raih Hasil!RSUD Kraton Gelar Pelatihan APAR, Bekali 120 Pegawai & Mitra dengan Keterampilan Tanggap Darurat!
“Tidak banyak orang yang benar-benar konsisten memperjuangkan literasi. Karena itu, saya sangat mengapresiasi seluruh pihak yang hadir. Menulis buku bukan perkara mudah, apalagi jika harus dipertanggungjawabkan secara akademis dan moral,” ucap Sugino dalam sambutannya.
Ia menambahkan, komitmen bersama dibutuhkan agar gerakan literasi di Kabupaten Pekalongan dapat berkembang lebih luas dan berkelanjutan.
Sementara itu, penulis buku sekaligus narasumber utama, Dewanto Amin Sadono, merasa bersyukur atas respons positif dari peserta yang hadir. “Alhamdulillah, warga sangat antusias. Bahkan tadi ada peserta dari Wonokerto yang bertanya detail tentang isi buku, terutama soal isu lingkungan. Suasananya hidup dan penuh semangat. Saya kira kegiatan semacam ini perlu sering dilaksanakan di Pekalongan,” ungkap Dewanto.
Menurutnya, penguatan literasi tidak hanya menjadi tugas sekolah atau Dinas Arpus semata, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. “Orang tua bisa memulai dari rumah dengan membiasakan anak membaca.
Sekolah, komunitas, maupun perpustakaan juga bisa mengadakan kegiatan seperti lomba membaca, menulis, hingga resensi buku. Dengan begitu, anak-anak kita terbiasa mencintai literasi sejak dini,” jelasnya.
Melalui forum bedah buku ini, Dinas Arpus berharap akan muncul lebih banyak karya dari penulis lokal yang bisa memperkaya khasanah literasi daerah sekaligus memotivasi generasi muda untuk terus berkarya.(yon)