RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan melalui Unit Layanan Disabilitas (ULD) Lakondik menggelar asesmen psikologi bagi peserta didik yang terduga mengalami hambatan pembelajaran. Kegiatan ini berlangsung pada Juli hingga Agustus dengan melibatkan peserta dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri melalui Kepala Bidang PAUD dan PNF, Sherly Imanda Hidayah, menjelaskan, tujuan dari asesmen psikologi ini adalah sebagai tindak lanjut dari pendataan anak-anak yang diduga memiliki hambatan dalam belajar.
Selain itu, asesmen ini diharapkan dapat membantu guru maupun orang tua dalam mengenali serta mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
Baca Juga:Keren! 98 Persen Warga Pekalongan Sudah Masuk Basis Data DTSEN, Bansos Lebih Tepat Sasaran!Sambang Desa Batang Terjunkan Ragam Layanan Publik, Wujudkan Desa Berdaya & Berbudaya!
“Asesmen psikologi ini menjadi langkah penting untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi, kemampuan, hambatan, dan kebutuhan anak. Dengan begitu, guru dan orang tua bisa menyusun strategi yang lebih tepat dalam mendukung perkembangan anak,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa sasaran asesmen adalah peserta didik yang terduga mengalami hambatan pembelajaran pada jenjang PAUD, SD, dan SMP. Berdasarkan data yang dikirim oleh satuan pendidikan se-Kota Pekalongan, ia menyebutkan jumlah peserta didik terduga hambatan pembelajaran tercatat sebanyak 196 anak PAUD, 450 anak SD, dan 49 anak SMP.
Dari data tersebut, ULD Lakondik melakukan pemilahan kembali dan menetapkan peserta yang mengikuti asesmen psikologi, yakni 45 anak PAUD, 94 anak SD, dan 30 anak SMP.
Sherly menambahkan bahwa setelah asesmen dilaksanakan, target yang ingin dicapai adalah pemahaman yang lebih mendalam terkait kondisi dan potensi anak. Dengan hasil asesmen ini, orang tua maupun guru akan memiliki acuan untuk merencanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
“Kami ingin hasil asesmen ini bisa menjadi pijakan dalam mengembangkan potensi anak, sehingga hambatan yang dialami tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk terus belajar dan berkembang,” tandasnya.
Sebagai tindak lanjut dari asesmen ini, pihaknya akan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) terkait penanganan kondisi anak. Kegiatan bimtek ini bertujuan agar guru dan orang tua mampu mengimplementasikan strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.