Dinkes Pekalongan Gencarkan Program Saber AKI/AKB di Puskesmas, Tekan Angka Kematian Ibu & Bayi!

Dinkes Pekalongan Gencarkan Program Saber AKI/AKB di Puskesmas, Tekan Angka Kematian Ibu & Bayi!
ISTIMEWA SABER AKI/AKB - Dinas Kesehatan terus menggenjot kegiatan Sapu Bersih AKI/AKB (Saber AKI/AKB).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekaligus menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi Balita (AKB), Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus menggenjot kegiatan Sapu Bersih AKI/AKB (Saber AKI/AKB). Salah satunya digelar pada Selasa (23/9/2025) di dua Kecamatan, yaitu Puskesmas Noyontaan dan Puskesmas Pekalongan Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Puji Winarti melalui Ketua Tim Kesehatan Keluarga dan Gizi, Devi Hardiyanti, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi masih ditemukannya kasus kematian ibu hamil dan balita di Kota Pekalongan. Menurutnya, pencegahan dini sangat penting agar risiko kesehatan tidak berkembang menjadi kondisi gawat darurat.

“Saber AKI/AKB hadir sebagai inovasi kami untuk meminimalkan risiko kematian ibu dan balita. Kegiatan ini fokus pada deteksi dini faktor risiko sehingga penanganan medis dapat segera dilakukan. Dengan cara ini, peluang keselamatan ibu maupun bayi akan jauh lebih besar,” terangnya.

Baca Juga:Smantang Batang Gelar Pilketos Layaknya Pemilu, Ajarkan Siswa Demokrasi Sejak Dini!Dindik Pekalongan Gelar Asesmen Psikologi Lintas Jenjang, Sasar Ratusan Siswa Hambatan Belajar!

Devi menyebutkan pelaksanaan Saber AKI/AKB di dua fasilitas kesehatan ini menyasar 20 ibu hamil dan 30 bayi balita. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh oleh tim kesehatan dengan menghadirkan dokter spesialis anak dan dokter spesialis Obgyn.

Dari hasil skrining, ditemukan beberapa kasus anemia pada balita. Balita yang mengalami anemia berat maupun gizi buruk langsung dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Sementara balita dengan anemia ringan hingga sedang diberikan intervensi berupa suplementasi zat gizi. Untuk peserta ibu hamil, kasus yang membutuhkan penanganan lanjutan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.

Ia menambahkan, setiap bulan, satu puskesmas di Kecamatan dipilih sebagai lokasi pelaksanaan, sehingga dalam satu tahun seluruh kecamatan dapat memperoleh manfaat Saber AKI/AKB.

Ia memberikan pesan penting bagi ibu hamil dan orang tua balita: ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali selama masa kehamilan. Jika muncul tanda bahaya, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat agar ditangani lebih cepat.

Begitupun balita, sebaiknya dipantau pertumbuhannya setiap bulan melalui posyandu atau fasilitas kesehatan. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan apabila ditemukan masalah kesehatan.

0 Komentar