RADARPEKALONGAN.ID, BATANG, TRIBUNJATENG.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Batang menyoroti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang masih nekat “kucing-kucingan” menaikkan dan menurunkan penumpang di luar trayek resmi. Kepala Dishub Batang, Eko Widiyanto, menegaskan pihaknya tidak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu akibat pelanggaran tersebut.
“Kalau terjadi apa-apa, kami tidak bisa tanggung jawab,” tegas Eko, Senin (29/9/2025).
Eko menjelaskan, sebelum turun dengan razia, Dishub sudah berulang kali melakukan mediasi dengan pengusaha otobus. Namun, praktik nakal tetap berlangsung, terutama di wilayah Kecamatan Bandar, Blado, dan Bawang. “Kalau dihitung-hitung, kami sudah empat kali melakukan tindakan razia,” ujarnya. Dalam operasi itu, Dishub juga menemukan sejumlah bus dengan KIR bermasalah.
Baca Juga:Rutan Pekalongan Panen 30 Ekor Ayam Potong, Dukung Ketahanan Pangan dan Pembinaan WBP!DPRD Pekalongan Usulkan Eks Pendopo Nusantara Jadi Museum Cagar Budaya & Pusat Pelestarian Sejarah!
Dishub saat ini mencoba memediasi bus AKAP dengan paguyuban angkutan pedesaan (angkudes). Beberapa opsi yang muncul adalah pemberian kompensasi kepada angkudes atau kerja sama penjemputan penumpang di Terminal Tipe A Pekalongan. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan. “Jangan sampai nanti kalau penumpangnya cuma tiga, tiket malah dimahalkan,” tambahnya.
Ke depan, Dishub akan menggandeng Satlantas Polres Batang untuk memperketat penertiban. Kasatlantas Polres Batang, AKP Eka Hendra, menegaskan siap menindak tegas. “Kami akan menindak bus AKAP yang keluar dari trayek resmi,” katanya.(nov)