RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Meskipun intensitasnya masih rendah, musim hujan di sebagian besar Jawa Tengah telah dimulai sejak Oktober ini. Kabar gembiranya, curah hujan tahun 2025/2026 yang akan mencapai puncaknya di Januari/Februari 2026 tersebut diprediksi bercurah lebih rendah dari musim hujan sebelumnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Wawan Nurdiansyah, mengatakan, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, secara keseluruhan Jateng telah memasuki musim hujan sejak Dasarian I Oktober kemarin. Hanya saja curahnya masih sangat rendah.
“Meski cuacanya masih sering panas, namun potensi hujan tetap ada, seperti pekan kemarin. Hanya saja karena masih proses peralihan, intensitas mungkin masih rendah,” ungkap Wawan didampingi Sekretaris BPBD Batang, Suryanto, Senin (13/10/2025).
Baca Juga:Dana Transfer Dipangkas Rp203 Miliar, APBD Pekalongan 2026 Terancam Anjlok di Bawah Rp1 T!Menteri ATR/BPN Minta Mahasiswa UIN Gus Dur Turun Tangan, Bantu Sertifikasi 2.093 Bidang Tanah Wakaf!
Khusus Kabupaten Batang, lanjut Wawan, sebagian wilayahnya bahkan telah memulai musim hujan sejak Agustus lalu, sementara sebagian besar Batang memasuki musim hujan di bulan Oktober ini.
“Secara umum puncak musim hujan di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Batang, akan berlangsung pada bulan Januari sampai Februari 2026. Namun curahnya musim hujan 2025/2026 ini diprediksi masih lebih rendah dari musim hujan sebelumnya, meski tetap masih di atas curah normal,” jelasnya.
Adapun untuk sifat curah hujan pada musim hujan kali ini, BMKG memprediksi sebagian wilayah selatan Kabupaten Batang akan bercurah hujan normal (N), yakni antara 85% sampai 115%. Sementara sebagian wilayah utara Kabupaten Batang justru berpotensi memiliki sifat hujan atas normal (AN), yakni lebih dari 115% terhadap normal.
“Meski ada potensi penurunan sifat curah hujan, namun kesiapsiagaan tetap harus dilakukan. Hal ini penting sebagai ikhtiar pengurangan risiko dampak bencana,” ujar Wawan.
Sebagai upaya kesiapsiagaan pemerintah daerah, lanjut dia, BPBD telah mengagendakan rapat koordinasi dengan lintas sektoral pada 22 Oktober mendatang. Rakor tersebut diharapkan memperkuat mitigasi bencana menghadapi musim penghujan, sekaligus memperkuat langkah-langkah kesiapsiagaan dari seluruh stakeholder kebencanaan.(sef)