Puncak Musim Hujan Diprediksi Januari, BPBD Batang Siagakan Relawan TRC Hadapi Bencana!

Puncak Musim Hujan Diprediksi Januari, BPBD Batang Siagakan Relawan TRC Hadapi Bencana!
NOVIA ROCHMAWATI PELATIHAN - BPBD Batang menggelar pelatihan untuk relawan guna persiapan menghadapi musim hujan di kantornya, 13-14 Oktober 2025.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Warga Batang diminta mulai bersiap menghadapi musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari–Februari 2026, dengan potensi hujan lebat yang bisa memicu bencana banjir di sejumlah wilayah.

Sebagai langkah antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang mulai memperkuat kesiapsiagaan pasukannya. Melalui pelatihan peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) yang digelar dua hari (13–14 Oktober) di Kantor BPBD Batang, para anggota digembleng agar siap bertindak cepat jika bencana terjadi.

Pelatihan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hari pertama diisi teori, sedangkan hari kedua diwarnai simulasi penyelamatan di lapangan. “Kegiatan ini bagian dari langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana. Meski hujan baru mulai turun dengan intensitas rendah, potensi banjir di awal tahun cukup tinggi,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Batang, Wawan Nurdiansyah, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga:Persekap Pekalongan Optimistis Lolos Babak Kualifikasi Porprov Jateng 2026 Masuk Grup BDPRD Jateng Dorong Kolaborasi Daerah Hadapi Pemangkasan TKD, Kunci Pembangunan Tetap Berjalan!

Ia menegaskan, BPBD tidak menunggu bencana datang baru bertindak, melainkan menyiapkan sumber daya manusia sejak dini. “Harapannya, pelatihan ini hanya jadi antisipasi, bukan karena ada bencana,” tambahnya. Kabupaten Batang sendiri memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir, terutama di kawasan dataran rendah dan aliran Sungai Sambong.

Kabid Kedaruratan BPBD Jawa Tengah, Muhammad Konsul, menjelaskan, risiko banjir disebabkan kombinasi antara curah hujan ekstrem, sistem drainase yang belum optimal, serta ancaman rob di wilayah muara.

Sebagai panduan kesiapsiagaan, Pemkab Batang telah memiliki Rencana Kontingensi Bencana Banjir 2025–2027 yang mengatur langkah penanganan terpadu lintas sektor. “Tujuannya jelas — mengurangi dampak bencana dan meningkatkan kesiapan masyarakat agar tetap aman dan produktif saat musim hujan,” tegas Konsul.

BPBD juga terus menggencarkan kegiatan nyata seperti pemasangan tanda bahaya, penegakan aturan, pembangunan pos pengamanan, hingga simulasi penanganan bencana di wilayah rawan. “Kesiapan itu bukan pilihan, tapi keharusan,” pungkas Wawan.(nov)

0 Komentar