Kekompakan Ibu-Ibu Sentra Sengare Sumilir BTPN Syariah di Pekalongan Antar Mereka ke Tanah Suci Gratis

Sentra Sengare Sumilir BTPN Syariah
Tujuh nasabah dari Sentra Sengare Sumilir yang berada di Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah mendapatkan hadiah umrah gratis dari BTPN Syariah.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Sebanyak tujuh nasabah dari Sentra Sengare Sumilir yang berada di Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah mendapatkan hadiah umrah gratis dari BTPN Syariah. Apresiasi ini diberikan atas konsistensi seluruh anggota dalam menerapkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS) yang memberikan dampak positif nyata bagi lingkungan sekitar.

Kebersamaan inilah yang membuat Sentra Sengare Sumilir dinilai sebagai salah satu sentra inspiratif. Penerapan prinsip BDKS tidak hanya terlihat dalam aktivitas usaha masing-masing, tetapi juga tercermin dalam kekompakan saat mengikuti Pertemuan Rutin Sentra (PRS) atau kumpulan dua mingguan bersama petugasa dari BTPN Syariah. Konsistensi, kedisiplinan, dan semangat gotong royong yang kuat menjadikan sentra ini inspiratif dan layak mendapat apresiasi.

“Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya dapat umrah tahun ini secara gratis. Yang membuat saya makin terharu, saya akan pergi bersama teman-teman satu sentra. Kami yang biasa duduk bersama saat kumpulan, Insya Allah akan bisa duduk bersama pula di depan Ka’bah, beribadah bersama di Tanah Suci,” ungkap Rondiyah, Ketua Sentra Sengare Sumilir di Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga:CMSE 2025 Catatkan Rekor Pengunjung Langsung dalam Dua Hari PelaksanaanSiapkan Finansial, Mental, dan Sosial saat Pensiun, Jasa Raharja Gelar Program Training Purnabakti 2025

Sebagai Ketua Sentra, Rondiyah menjelaskan bahwa kekompakan tidak hadir begitu saja. Ia terus menjaga komunikasi intensif dengan para anggota, tak hanya menjelang kumpulan, tetapi juga di luar jadwal rutin. “Saya terus berkomunikasi dan menelepon ketika ada ibu nasabah yang tidak hadir. Saya juga mengingatkan mereka agar menerapkan semua yang diajarkan di kumpulan dan menjalankan kewajiban sebagai nasabah. Prinsip BDKS selalu kami pegang bersama,” tutur Rondiyah.

Nasabah lainnya, Susanti juga mengaku sempat tak percaya impiannya ke Tanah Suci bisa terwujud, apalagi tanpa mengeluarkan biaya satu rupiah pun. “Saya masih tidak percaya, perasaan rasanya campur aduk bisa benar-benar pergi ke Tanah Suci, gratis dari BTPN Syariah. Apalagi saya akan berangkat bersama teman-teman seperjuangan di Sentra ini,” ujarnya.

Selama menjadi nasabah, ia mengaku mendapat manfaat dari pendampingan yang diberikan, mulai dari akses pembiayaan hingga pelatihan cara mengembangkan usaha, serta mengelola arus kas keuangan. “Saya menerapkan BDKS yang diajarkan petugas BTPN Syariah. Empat prinsip itu membuat saya lebih berani, disiplin, dan menanamkan rasa saling bantu di sentra ini sehingga saya dan semua ibu-ibu nasabah merasa berjuang bersama,” kata Susanti.

0 Komentar