Batang Kukuhkan Faiz-Faelasufa sebagai Ayah Bunda GenRe, Dorong Kesetaraan dan Lawan 'Fatherless Generation'

Batang Kukuhkan Faiz-Faelasufa sebagai Ayah Bunda GenRe, Dorong Kesetaraan dan Lawan \'Fatherless Generation\'
NOVIA ROCHMAWATI DIKUKUHKAN - Bupati Batang, M Faiz Kurniawan bersama istri, Faelasufa saat dikukuhkan menjadi Ayah dan Bunda Genre Batang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan generasi muda yang berkarakter unggul dan terencana melalui pengukuhan pasangan kepala daerah sebagai ikon program Generasi Berencana (GenRe).

Bertempat di Pendapa Kabupaten Batang, Selasa (21/10/2025), Bupati Batang M. Faiz Kurniawan resmi dikukuhkan sebagai Ayah GenRe, sementara sang istri yang juga Ketua TP PKK Batang, Faelasufa Faiz, dikukuhkan sebagai Bunda GenRe.

Generasi Unggul Lahir dari Perencanaan Matang

Bupati Faiz Kurniawan menegaskan bahwa kualitas generasi muda adalah penentu masa depan bangsa. Oleh karena itu, persiapan bagi anak muda Batang harus dilakukan dengan perencanaan matang dan bekal yang memadai.

Baca Juga:Rangkaian Hari Santri 2025, Pemkab dan PCNU Kendal Ziarah ke Makam Sunan Abinawa, Perkuat UkhuwahMenyambut Hari Santri, Mahasiswa Unikal Bentuk Poskestren dan Lahirkan Kader SEHATI di Batang

“Generasi unggul itu tidak lahir begitu saja, tapi dari perencanaan yang matang — tepat waktu, tepat jumlah, dan disiapkan langkah demi langkah. Ilmu pengetahuan, etos kerja, dan inovasi harus menjadi modal utama anak muda Batang,” tegas Faiz dalam sambutannya.

Ia juga berpesan agar generasi muda membangun komunitas yang saling menguatkan, bukan menjatuhkan. “Jadilah komunitas yang saling mendukung, bukan saling menjatuhkan. Tidak boleh ada bullying, tidak boleh ada yang merasa lebih baik dari yang lain,” ujarnya.

Pengukuhan sebagai Sinyal Kesetaraan Gender

Di sisi lain, Bunda GenRe Faelasufa Faiz menyoroti bahwa pengukuhan ini memiliki makna lebih dari sekadar seremoni. Ini adalah sinyal dukungan kuat Pemerintah Kabupaten Batang terhadap upaya kesetaraan gender.

Faelasufa secara khusus menyoroti fenomena sosial yang disebut fatherless generation, di mana anak-anak tumbuh tanpa peran ayah yang kuat di rumah akibat ketidaksetaraan dalam pola pengasuhan.

“Ini adalah sinyal dari kami di Pemerintah Kabupaten Batang bahwa kesetaraan gender selalu kami dukung. Di Batang, maupun di daerah lain, masih banyak ketimpangan dalam pola pengasuhan,” ungkap Faelasufa.

Ia menekankan bahwa anak membutuhkan keteladanan dari kedua orang tua secara seimbang. “Kita menghadapi generasi yang kehilangan sosok ayah, karena banyak ketidaksetaraan di rumah. Padahal, anak membutuhkan kehadiran dan keteladanan dari ayah dan ibu secara seimbang,” katanya.

0 Komentar