RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Di tingkat eceran, harga telur ayam ras tembus di angka Rp31 ribu per kilogram. Kenaikan harga telur yang signifikan dalam sebulan terakhir ini ada yang mengaitkannya dengan tingginya permintaan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Parti (55), pedagang warung makan di Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, mengakui harga telur terus naik, dari kisaran Rp27 ribu kini menjadi Rp31 ribu per kilogram di tingkat eceran. “Telur naik terus niki. Sudah beberapa minggu ini naik dan belum turun lagi,” terangnya. Selain telur, harga beras juga masih tinggi, di kisaran Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram.
Salah satu bakul sembako di Kajen, Sri (49), mengatakan, “Saya sempat tanya bakul telur, salah satunya katanya karena permintaan untuk MBG tinggi, makanya harga telur naik.” Telur memang menjadi salah satu menu andalan untuk sumber protein dalam program MBG.
Baca Juga:2.823 Tenaga Non-ASN Batang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu, NIP Masih Diproses di BKN!Al Kaffa Juara Liga Santri Pekalongan 2025, Tundukkan Sabaqo FC 1-0 di Final Stadion Sidandang!
Sementara itu, Heri Purnomo dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pekalongan, membenarkan bahwa harga telur terus mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir, dari sekitar Rp27 ribu menjadi Rp29.500 per kilogram. Namun, ia menyebut kenaikan harga telur itu terutama disebabkan oleh naiknya harga komponen pakan ayam.
Disinggung apakah kenaikan itu juga dipicu tingginya permintaan untuk kebutuhan MBG, ia mengaku belum mengetahuinya secara pasti. “Kenaikan harga yang paling menonjol memang di telur ini. Namun, harganya masih di bawah HET. HET telur kan Rp30 ribu perkilo,” katanya.
Harga kebutuhan pokok lainnya masih terpantau normal. Harga beras premium Rp14.500 per kg, dan beras medium Rp13.400 hingga Rp13.500 per kg.(had)