RADARPEKALONGAN.ID, BATANG — Penantian panjang warga Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, untuk memiliki sekolah menengah atas negeri (SMA) atau sekolah menengah kejuruan negeri (SMK) kini mulai terwujud. Aspirasi masyarakat yang telah puluhan tahun bergulir itu akhirnya mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang.
Wakil Bupati Batang, Suyono, menyambut baik usulan pembangunan sekolah negeri tersebut. Ia menegaskan bahwa soliditas dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci penting percepatan realisasi proyek ini.
“Ini aspirasi besar dari masyarakat, bukan hanya satu dua orang, tapi seluruh warga Limpung. Kami bersyukur karena semua kalangan, termasuk ormas, ikut mengawal agar pembangunan SMA atau SMK Negeri bisa segera terwujud,” ujar Suyono saat ditemui di Lapangan Limpung, Rabu (22/10/2025).
Baca Juga:Menelusuri Warisan Intelektual, Ratusan Kitab Klasik Ulama Pekalongan Dipamerkan di Gedung AswajaDinkes Batang Soroti Iklan PIRT Menyesatkan di Medsos, Minta Warga dan Puskesmas Ikut Awasi
Lahan Sudah Disiapkan di Desa Babadan
Suyono menjelaskan, rencana lokasi pembangunan sekolah telah ditetapkan di tanah bengkok milik Kepala Desa Babadan. Lahan tersebut akan melalui proses tukar guling dan telah disepakati dalam musyawarah desa untuk dialihfungsikan menjadi aset kepentingan umum di bidang pendidikan.
“Pembangunan direncanakan di Desa Babadan. Lahan sudah disepakati melalui rapat desa dan akan diserahkan untuk kepentingan pendidikan,” jelasnya.
Mengingat kewenangan pengelolaan SMA/SMK berada di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Batang telah berkoordinasi intensif dengan pihak provinsi. “Kami sudah berkomunikasi dengan pihak provinsi, dan mereka merespons dengan baik. Jadi, mudah-mudahan realisasinya bisa segera berjalan,” imbuhnya.
Pendidikan Merata, Biaya Siswa Berkurang
Wakil Bupati menilai, hadirnya sekolah negeri di Limpung akan menjadi lompatan besar bagi pemerataan akses pendidikan di wilayah Batang bagian selatan. Selain mengurangi biaya transportasi yang selama ini membebani siswa, keberadaan sekolah juga diharapkan meningkatkan minat belajar anak-anak.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kalau kita ingin anak-anak Batang maju dan berdaya saing, akses pendidikan harus merata di setiap kecamatan,” tegas Suyono.
Warga Desa Babadan, Nur Fadilah, mengungkapkan kegembiraannya dan memberikan dukungan penuh. “Anak-anak kami banyak yang sekolah ke luar kecamatan, paling dekat ke Subah atau Batang Kota. Tapi tetap jauh dan butuh biaya transportasi tambahan. Kalau nanti ada SMA negeri di Limpung, tentu sangat membantu,” katanya.