RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL, TRIBUNNEWS.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus stunting di wilayahnya. Meskipun kasus gizi buruk telah menunjukkan tren penurunan, data prevalensi stunting di Kecamatan Brangsong masih tercatat tinggi. Menanggapi situasi ini, Pemkab Kendal mengintensifkan intervensi berupa penyaluran bantuan pangan bergizi, terutama bagi keluarga berisiko stunting.
Aksi nyata tersebut dilaksanakan di Puskesmas Brangsong 1 pada Kamis (23/10/2025), yang dihadiri langsung oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemkab untuk menjamin setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak usia dini.
Pentingnya Keseimbangan Protein dan Karbohidrat
Perwakilan Puskesmas Brangsong 1, dr. Iwan Handry, menjelaskan bahwa bantuan pangan bergizi ini ditujukan spesifik untuk membantu ibu hamil dan balita dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka.
Baca Juga:Kodim 0710/Pekalongan Gelar Latihan Apkowil Tersebar, Perkuat Profesionalisme Babinsa di LapanganCemerlang! Realisasi Investasi Batang Tembus Rp 4,66 Triliun, Lampaui Target RPJMD 2025
“Bantuan pangan ini untuk mengurangi angka stunting. Kalau kita lihat, di luar negeri seperti Korea, tinggi badan masyarakatnya rata-rata baik karena pola makan dan gizinya seimbang,” ujar dr. Iwan.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan gizi harian. “Ibu-ibu kalau punya saudara yang sedang hamil jangan hanya banyak makan nasi, tapi juga perlu menambah protein seperti ikan, telur, atau tempe,” tambahnya, mengingatkan bahwa protein adalah kunci pertumbuhan.
Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menegaskan, percepatan penurunan stunting harus dilakukan melalui kolaborasi kuat antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat.
“Sesuai data, kasus gizi buruk di Brangsong mulai berkurang, tetapi prevalensi stunting masih tinggi. Ini menjadi perhatian bersama agar kita bisa menurunkannya,” kata Dyah.
Bupati juga menyoroti pentingnya perhatian penuh pada dua tahun pertama kehidupan anak sebagai masa emas pertumbuhan.
“Memang ada anak yang susah makan, tapi bagaimanapun harus dipastikan tetap mendapatkan gizi seimbang,” tegasnya.
Bupati Dyah secara simbolis menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. Ia berharap program ini berkelanjutan dan mampu menekan angka stunting.
Baca Juga:Tertibkan Pedagang, Pemkot Pekalongan Batasi Jam Operasional Pasar Banjarsari Maksimal Pukul 20.00 WIBTegakkan Aturan, 57 Warung Remang-Remang di Kawasan Cekelan Batang Diratakan Alat Berat
Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Edi Kadarisman, mengapresiasi bantuan tersebut. Ia melaporkan di desanya masih terdapat 16 anak stunting, enam kasus gizi buruk, dan tiga ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (KEK). (fur)