Aksi Muda Jaga Iklim Batang, Anak Muda Ubah 27,5 Liter Jelantah dan Sampah Jadi Rupiah

Aksi Muda Jaga Iklim Batang, Anak Muda Ubah 27,5 Liter Jelantah dan Sampah Jadi Rupiah
NOVIA ROCHMAWATI JAGA IKLIM - Aksi warga Batang dari berbagai kalangan dengan melakukan aktivitas jaga iklim, mulai dari tabung jelantah hingga kelola sampah.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Ratusan anak muda di Kabupaten Batang menunjukkan inisiatif nyata dalam menjaga lingkungan melalui kegiatan Aksi Muda Jaga Iklim. Aksi yang digagas oleh World Cleanup Day (WCD) Kabupaten Batang ini berkolaborasi dengan PKK Desa Kalimanggis dan Bank Sampah Lestari, Jumat (25/10/2025).

Aksi di Batang ini merupakan bagian dari gerakan nasional bertema “Jaga Bumi, Jaga Laut” yang bertujuan menggerakkan generasi muda untuk bergerak nyata dalam perlindungan lingkungan.

Kegiatan ini tidak hanya diisi dengan kampanye, tetapi juga edukasi praktis mengenai pemilahan sampah, menabung hasil daur ulang di bank sampah, serta pengumpulan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah.

Baca Juga:Bupati Kendal Fokuskan Industri di Pesisir Timur, Tegaskan Lahan Pertanian 22 Ribu Hektare Wajib DijagaRayakan Hari Santri, Santriwati MBS Putri Taruna Pekalongan Gelar Aksi 'Sharing is Caring' di Alun-Alun

Jelantah dan Sampah Mendatangkan Manfaat Ekonomi

Dalam sehari, para peserta berhasil mengumpulkan 27,5 liter minyak jelantah. Minyak kotor ini akan dikelola oleh Bank Sampah Lestari untuk diolah menjadi sabun ramah lingkungan atau dijual kepada mitra pengelola jelantah PKK.

Selain jelantah, dari kegiatan bersih-bersih di sekolah, terkumpul 20,3 kilogram sampah. Nasabah Bank Sampah Lestari juga turut menyumbang dengan memilah dan menjual 5 kilogram botol plastik, 4,2 kilogram kardus, serta 3 kilogram botol kaca.

Koordinator WCD Kabupaten Batang, Septi, mengatakan antusiasme warga terhadap kegiatan ini sangat tinggi karena dampak positifnya ganda: menjaga kelestarian lingkungan dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Ini bukan sekadar kegiatan bersih-bersih, tapi aksi nyata yang membawa perubahan. Kami ingin masyarakat sadar bahwa menjaga lingkungan juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi,” ujarnya.

Dengan semangat “Ini aksi, bukan sensasi”, Septi berharap gerakan ini dapat terus berlanjut di luar momentum Hari Bersih-Bersih Sedunia.

“Kami berharap semakin banyak masyarakat yang ikut peduli dan terlibat dalam menjaga bumi. Karena dari hal kecil seperti memilah sampah dan menabung jelantah, kita bisa menumbuhkan harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan biru,” tambah Septi. (nov)

0 Komentar