RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL — Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar sosialisasi strategi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi desa. Dalam acara yang digelar di Pendopo Tumenggung Bahuekso, Selasa (4/11/2025), Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi digital guna mengoptimalkan pengelolaan BUMDes.
Kegiatan ini diikuti oleh para kepala desa, pengurus BUMDes, dan kelompok tani. Bupati Dyah Kartika Permanasari menegaskan bahwa penguatan BUMDes adalah kunci agar desa mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan warganya.
“Kita harus berani menambah ilmu marketing di media sosial agar BUMDes semakin terkenal,” pinta Bupati Dyah, mendorong aparatur desa untuk berani belajar mengelola media sosial agar produk desa lebih dikenal masyarakat luas.
Baca Juga:7 Ribu Lebih Buruh Tani Kendal Terima BLT DBHCHT Rp 1,2 Juta, Bupati Ajak Warga Perangi Rokok IlegalSDIT Gondang Pekalongan Sambut Era Digital, Terima Bantuan Perangkat IFP dari Kemendikbudristek
Menurutnya, BUMDes harus berkembang menjadi motor penggerak ekonomi desa, terutama di sektor pangan. “Ketahanan pangan adalah isu strategis yang harus dikelola dari tingkat desa. Jika desa kuat secara pangan, maka daerah juga akan tangguh menghadapi berbagai krisis,” tegasnya.
Kemitraan dengan Koperasi Merah Putih
Bupati Dyah juga meminta seluruh kepala desa menjalin kemitraan dengan Koperasi Merah Putih, yang berperan membantu BUMDes memperkuat sektor ekonomi lokal melalui pengelolaan usaha produktif.
“Kerja sama dengan koperasi diharapkan membuat kegiatan ekonomi desa lebih efisien dan memiliki akses pasar yang lebih luas,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kendal, Yanuar Fatoni, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan memperkuat kapasitas BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing.
“Kami mengajak BUMDes untuk berkolaborasi dengan Koperasi Merah Putih, kelompok tani, dan pelaku UMKM agar tercipta ekosistem ekonomi desa yang saling mendukung,” tuturnya. (fur)
