Waspada! Seluruh Wilayah Pekalongan Rawan Bencana, BPBD Akui Hanya Satu EWS Longsor yang Aktif

Waspada! Seluruh Wilayah Pekalongan Rawan Bencana, BPBD Akui Hanya Satu EWS Longsor yang Aktif
TRIYONO PEMASANGAN EWS - Wilayah di Kabupaten Pekalongan masuk dalam kategori rawan bencana, BPBD karenanya telah memasang EWS di sejumlah titik.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Seluruh wilayah di Kabupaten Pekalongan kini masuk dalam kategori rawan bencana, dengan potensi ancaman utama berupa tanah longsor dan banjir, terutama menjelang musim penghujan. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan mengungkapkan bahwa dari sejumlah perangkat Early Warning System (EWS) yang pernah dipasang, saat ini hanya satu unit yang dipastikan masih aktif beroperasi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pekalongan, Kartika Dewi S, menjelaskan bahwa EWS yang masih aktif tersebut berada di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, yang merupakan tambahan terbaru dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah.

“EWS di Desa Kasimpar merupakan tambahan terbaru tahun ini yang dipasang oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah,” terang Kartika, Selasa (03/11/2025).

Baca Juga:UNICEF dan Pemkot Pekalongan Evaluasi Penguatan SKB & PKBM: Mutu Pendidikan Alternatif Dinilai PositifJalan Werdi Pekalongan Segera Cor Beton, Progres Capai 38%, Ditargetkan Rampung Sebulan Lebih Cepat

Sebagian Besar Alat Peringatan Dini Belum Jelas

Kartika menambahkan, perangkat EWS longsor pernah terpasang di Kecamatan Kandangserang, Petungkriyono, dan Paninggaran. Namun, sebagian besar kini tidak diketahui kondisinya. “Di Kandangserang juga ada alat, tapi sepertinya sudah tidak berfungsi,” tambahnya.

Lokasi EWS longsor yang pernah terpasang meliputi Desa Kandangserang, Wangkelang, Gayungwiyoro, Bodas, dan Trajumas di Kecamatan Kandangserang; Desa Kayupuring dan Muncar di Kecamatan Petungkriyono; serta Desa Kaliombo dan Lumeneng di Kecamatan Paninggaran. Sementara EWS banjir terpasang di Desa Tegaldowo, Pecakaran, dan Jeruksari.

BPBD Kabupaten Pekalongan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan lembaga terkait untuk memastikan perangkat peringatan dini bencana berfungsi optimal.

“Kami mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan kerusakan atau gangguan pada alat EWS di wilayahnya,” ujar Kartika.

Sistem peringatan dini sangat vital dalam meminimalkan risiko korban jiwa dan kerugian material, terutama di wilayah dengan kontur perbukitan dan aliran sungai besar seperti Kabupaten Pekalongan. (yon)

0 Komentar