RADARPEKALONGAN.ID, BATANG — Musim hujan yang kini mulai mengguyur Kabupaten Batang justru memicu peningkatan kewaspadaan bagi Perumda Air Minum Sendang Kamulyan. Sumber air utama mereka, Mata Air Bismo, yang melayani lebih dari 30 ribu pelanggan di wilayah perkotaan, terus dihantui ancaman bencana alam, terutama pasca-banjir bandang besar awal tahun 2025.
Direktur Umum Perumda Sendang Kamulyan, Sys Mandayun, mengakui adanya kekhawatiran berulang.
“Ya, untuk Bismo kita memang masih khawatir juga, walaupun BMKG menyebut kejadian besar seperti Januari lalu hanya 50 tahun sekali. Tapi namanya musibah, siapa yang tahu,” ujar Sys Mandayun, Jumat (7/11).
Baca Juga:Keren! Lazismu Kendal Pulihkan 5 Hektare Lahan Kritis dengan 4 Ribu Pohon Alpukat, Panen 3 TonGenjot Literasi, Pekalongan Resmi Buka Festival "Ayo Membaca 2025" Usai Capai Peringkat 4 Besar Jateng
Ia menjelaskan, Mata Air Bismo, yang bukan berasal dari air permukaan, sangat rentan terhadap luapan sungai yang dapat membawa material batu dan lumpur, mengancam pipa dan bangunan intake. Pengalaman pahit awal tahun lalu menjadi pelajaran berharga.
Tim Khusus Dilatih dan Warga Diminta Siapkan Tandon
Sejak bencana Januari, Perumda telah memperkuat sistem pengamanan dan melatih tim khusus Subbagian Produksi agar selalu siaga 24 jam menghadapi segala kondisi ekstrem.
Untuk mengantisipasi gangguan distribusi, Perumda terus mengimbau pelanggan agar memiliki cadangan air di rumah.
“Kami sudah sarankan warga untuk menggunakan tandon. Jadi kalau ada kendala pasokan, masih bisa pakai air yang sudah disimpan,” pesannya.
Selain fokus pada mitigasi, Perumda juga aktif melayani warga yang kesulitan air bersih, seperti di Perumahan Delta Tragung, dengan memberikan keringanan biaya sambungan baru, yang kini telah dinikmati oleh lebih dari 300 rumah.
“Ini bagian dari komitmen kami sebagai pelayan publik. Tidak sekadar menyalurkan air, tapi memastikan masyarakat Batang tidak kekurangan air bersih,” pungkas Sys. (fel)
