Tanggul Sungai Kebondalem Gringsing Kritis, Ancaman Banjir Hantui 700 Jiwa di Musim Hujan

Tanggul Sungai Kebondalem Gringsing Kritis, Ancaman Banjir Hantui 700 Jiwa di Musim Hujan
NOVIA ROCHMAWATI APEL SIAGA - Kecamatan Gringsing saat menggelar apel siaga guna persiapan menyambut musim penghujan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Memasuki musim penghujan, Kecamatan Gringsing meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, khususnya di Desa Kebondalem. Tanggul sungai di kawasan Dukuh Gebanganom telah jebol sejak Januari 2025 dan hingga kini belum mendapat perbaikan permanen, mengancam sekitar 700 jiwa warga yang tinggal di sekitar aliran sungai.

Saat ini, warga masih mengandalkan penanganan darurat berupa tumpukan pasir dan pancang bambu hasil swadaya masyarakat.

Camat Gringsing, Ridho Budi Kurniawan, menjelaskan bahwa perbaikan permanen tertunda karena anggaran tahun 2025 Balai PSDA Bodrikuto dialihkan untuk penanganan banjir di Pegandon, Kendal, yang dinilai lebih parah.

Baca Juga:Mitigasi Banjir Pekalongan, BPBD Pastikan 46 Unit Pompa Air Siap Beroperasi 24 Jam Penuh  Jalan Utama Simego-Gumelem Rusak Parah, Warga Desak Pemkab Pekalongan Segera Lakukan Perbaikan

“Waktu itu sudah disurvei oleh Balai PSDA Bodrikuto pada 22 Januari 2025. Namun, anggaran 2025 dialihkan untuk penanganan banjir di Pegandon, Kendal, yang dinilai lebih parah,” terang Camat Ridho, Minggu (9/11/2025).

Apel Siaga dan Penguatan Destana

Sebagai langkah antisipasi, Kecamatan Gringsing telah menggelar apel siaga bencana dengan melibatkan perangkat desa, relawan PMI, dan Destana (Desa Tangguh Bencana).

“Harapannya, seluruh unsur di lapangan dapat bersinergi menjaga keselamatan warga dari ancaman bencana,” ujarnya.

Ridho menyebutkan, dari 15 desa di Gringsing, 12 desa sudah memiliki Destana. Tiga desa yang menjadi wilayah potensi bencana tertinggi — Yosorejo, Kebondalem, dan Sidorejo — masih dalam tahap pembentukan Destana.

Kecamatan Gringsing memastikan terus berkoordinasi dengan BPBD Batang serta Balai PSDA untuk mencari solusi perbaikan tanggul. Selama menunggu tindak lanjut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memperkuat sistem peringatan dini di masing-masing desa. (nov)

0 Komentar