RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal memulai langkah serius untuk mengatasi ancaman banjir musiman di kawasan perkotaan. Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari turun langsung meninjau dimulainya proyek normalisasi Sungai Kendal di pusat kota, Sabtu (8/11/2025). Pengerukan sedimentasi ini merupakan bagian dari kolaborasi nyata antara Pemkab Kendal dan Pusat Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah.
“Ini bentuk kolaborasi nyata antara Pemkab Kendal dan Pusdataru Provinsi Jawa Tengah. Hari ini kita mulai pengerukan untuk memulihkan fungsi Sungai Kendal,” tegas Bupati yang akrab disapa Mbak Tika itu.
Tahap awal proyek difokuskan pada alur sungai sepanjang sekitar satu kilometer, mulai dari sekitar Masjid Agung Kendal hingga kawasan Kelurahan Balok. Lokasi ini merupakan titik vital yang sering meluap saat curah hujan tinggi.
Baca Juga:Warga Geruduk Balai Desa Watussalam, Tuntut Transparansi RKP dan LPJ Dana Desa Sejak Tahun 2019Tanggul Sungai Kebondalem Gringsing Kritis, Ancaman Banjir Hantui 700 Jiwa di Musim Hujan
Kendala Bangunan Padat di Hulu Sungai
Mbak Tika juga menyoroti sejumlah kendala teknis di lapangan. Di kawasan hulu dekat Masjid Agung, tim pengerukan menghadapi kesulitan karena padatnya bangunan dan lapak pedagang kaki lima (PKL) di sempadan sungai.
“Alat berat tipe long arm tidak bisa menjangkau area sempit di sekitar hulu karena terlalu padat bangunan. Kondisi ini membuat pengerukan di titik itu belum bisa dilakukan secara maksimal,” jelasnya.
Meskipun demikian, Pemkab Kendal memastikan pekerjaan tetap dilanjutkan melalui pendekatan sosial dan koordinasi lintas sektor agar tidak menimbulkan konflik.
Bupati menegaskan, program normalisasi ini adalah bagian dari strategi jangka panjang mitigasi banjir di wilayah perkotaan. “Kita ingin sungai kembali berfungsi sebagaimana mestinya — air mengalir lancar, dan warga aman dari banjir,” pungkasnya. (fur)
