Ekonomi Kendal Tumbuh 7,6 Persen, Raih Angka Tertinggi di Jateng Hingga Triwulan II 2025

Ekonomi Kendal Tumbuh 7,6 Persen, Raih Angka Tertinggi di Jateng Hingga Triwulan II 2025
ABDUL GHOFUR JAGA KONDUSIVITAS - Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari memberikan sambutan pada FGD Badan Kesbangpol di Aula Kecamatan Kangkung, Selasa (11/11/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Kabupaten Kendal mencatatkan prestasi ekonomi yang impresif. Pertumbuhan ekonomi daerah ini per triwulan II tahun 2025 mencapai angka 7,6 persen, yang bukan hanya melampaui rata-rata nasional, tetapi juga tercatat sebagai capaian tertinggi di Jawa Tengah.

Hal ini diungkapkan Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari (Bupati Tika), saat menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pemuda Cerdas Pengawal Kebijakan: Aktif dalam Proses Politik, Mewujudkan Daerah Kondusif dan Berdikari” yang digelar Badan Kesbangpol Kendal, Selasa (11/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati Tika menekankan peran strategis pemuda sebagai generasi penerus pembangunan.

Baca Juga:Wabup Sukirman Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan Pahlawan dengan Karya dan Pengabdian di Bidang Masing-masinKalahkan PTC Pekalongan 2-0, Tim Tenis Praja Jaya Batang Juarai Dandim Pekalongan Cup 2025

“Sebagai generasi penerus, pemuda akan melanjutkan estafet kepemimpinan. Mereka harus berprestasi, memiliki integritas tinggi, inovatif, dan kreatif,” tegas Bupati.

Bupati juga mendorong pemuda agar memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas diri dan menunjukkan kontribusi nyata tanpa menunggu bantuan. “Generasi muda harus memanfaatkan teknologi dengan hal-hal positif. Pemuda tangguh bergerak dengan ide kreatif tanpa menunggu bantuan, dan dari situ pemerintah akan memperhatikan,” ujarnya.

Pemuda Cerdas Sebagai Jembatan Kebijakan

Camat Kangkung, Antin Kustiyah Wijayanti, menjelaskan FGD diikuti oleh kepala desa dan anggota Karang Taruna. Ia menekankan bahwa pemuda cerdas dapat menjadi jembatan antara rakyat dan kebijakan pemerintah.

“Pemuda aktif dalam politik tidak harus masuk partai. Mereka bisa mengawasi jalannya pemerintahan, menyampaikan aspirasi dengan santun, dan menciptakan ruang dialog antara masyarakat dan pemerintah. Pemuda cerdas mampu menjadi jembatan antara rakyat dan kebijakan,” ujar Camat Antin.

Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi antara pemuda dan pemerintah, serta menghasilkan ide-ide segar untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Tengah ini. (fur)

0 Komentar