Lo Kheng Hong Hadiri Puncak BIK Pekalongan: Masyarakat Diajak Naik Level Finansial dari Menabung ke Investasi

Lo Kheng Hong Hadiri Puncak BIK Pekalongan: Masyarakat Diajak Naik Level Finansial dari Menabung ke Investasi
ISTIMEWA CINDERAMATA - Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab bersama Kepala OJK Tegal, Noviyanto Utomo menyerahkan cinderamata usai membuka kegiatan puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2025.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Masyarakat Kota Pekalongan didorong untuk “naik level finansial”, beralih dari sekadar menabung menjadi berinvestasi secara aman dan produktif. Ajakan ini menggema dalam kegiatan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2025 yang digelar OJK Tegal bersama Pemerintah Kota Pekalongan di Gedung Djunaid Convention Center.

Acara yang mengusung tema “Financial Talk: From Saving to Investing, Cara Aman Naik Level Finansial” ini diikuti ratusan peserta dari kalangan mahasiswa hingga masyarakat umum.

Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara nasional, termasuk investor saham kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, serta Kepala Wilayah Jawa Tengah 1 Bursa Efek Indonesia (BEI), Fanny Rifqi El Fuad. Keduanya berbagi strategi aman mengelola keuangan dan mengenali instrumen investasi yang tepat.

Baca Juga:Dukung UHC, Pemkab Batang Gelontorkan Rp 70 Miliar untuk Iuran BPJS Kesehatan Warga di Tahun 2026Jelang Diksar, Kodim Pekalongan Bekali 16 Calon Menwa Materi Senjata Ringan dan Navigasi Darat

Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, mengapresiasi komitmen OJK Tegal dalam memperluas pemahaman investasi.

“Kalau dulu menabung dimulai dari celengan lalu tabungan, sekarang masyarakat harus naik kelas dengan belajar berinvestasi yang aman dan produktif. Dengan begitu, keuangan keluarga tidak hanya aman tetapi juga bisa berkembang,” ujar Wawalkot Balgis.

Ia berharap edukasi ini dapat menghindarkan masyarakat dari jebakan investasi bodong.

Kepala OJK Tegal, Noviyanto Utomo, menjelaskan bahwa BIK bertujuan mendorong masyarakat menggunakan produk keuangan formal secara bijak. OJK dan BEI juga membuka 700 rekening saham bagi mahasiswa di Eks-Karesidenan Pekalongan, dilengkapi insentif awal Rp 25.000, sebagai langkah nyata memperkuat partisipasi generasi muda dalam pasar modal.

“Kita ingin anak-anak muda belajar berinvestasi saham dan memahami investasi secara bertanggung jawab. Harapannya, perusahaan-perusahaan Indonesia bisa lebih banyak dimiliki oleh masyarakat Indonesia sendiri,” pungkas Noviyanto. (nul)

0 Komentar