RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN — Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Pekalongan memperkuat sinergi dengan Tim Penggerak PKK (TP PKK) dan melibatkan sejumlah organisasi wanita, seperti Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Aisyiyah, Muslimat, dan Fatayat, dalam kegiatan Sosialisasi Perlindungan Anak dari Perilaku Menyimpang.
Kegiatan ini digelar untuk memperkuat peran keluarga, khususnya kaum ibu, dalam mendampingi dan melindungi anak-anak agar terhindar dari perilaku menyimpang akibat tekanan sosial maupun pengaruh negatif dunia digital.
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menegaskan bahwa ibu adalah pendamping utama anak dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Baca Juga:Dukung Kegiatan Umat, Bupati Fadia Serahkan Bantuan Hibah Rp 120 Juta untuk Tiga Mushola di PaninggaranPertajam Kemampuan Prajurit, Kodim 0710 Pekalongan Gelar Latihan Menembak Senjata Ringan dan Pistol
“Fenomena ini sangat miris. Ketika anak dibully, sebagian memilih melarikan diri ke perilaku negatif. Karena itu, orang tua harus melakukan pendampingan ketat, terutama dalam mengakses dunia digital yang sangat terbuka. Banyak informasi tanpa filter yang dapat memengaruhi anak-anak hingga menjerumuskan pada perilaku menyimpang,” ungkap Inggit.
Ia menambahkan, upaya pencegahan harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, semua pihak baik pemerintah, orang tua, organisasi, dan masyarakat dapat bergerak bersama untuk mencegah perilaku menyimpang pada anak. Ini tanggung jawab kita bersama demi masa depan anak-anak kita,” tegasnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DPMPPA Kota Pekalongan, Endah Wulandari, menjelaskan bahwa organisasi wanita memiliki peran strategis dalam melakukan deteksi dini terhadap potensi perilaku menyimpang. DPMPPA juga melibatkan Forum Anak sebagai pelopor dan pelapor (2P) untuk memberikan contoh yang baik dan melaporkan jika melihat permasalahan di sekitar mereka. (nul)
