RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Menjelang Haul Akbar Syekh Maulana Maghribi, Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, kembali menyoroti masalah klasik: kondisi akses jalan menuju wisata religi yang dinilai tidak memadai dan kerap memicu kemacetan parah setiap tahunnya.
Keluhan tersebut disampaikan Ahmad Rohim, perwakilan warga Wonobodro, saat forum Sambang Desa di Lapangan Desa Cokro, Blado, Jumat (14/11/2025). Ia menyebut, persoalan utama adalah jalan yang terlalu sempit.
“Setiap haul, jalan selalu macet total. Lebarnya belum merata. Dari 2,5 kilometer yang seharusnya dilebarkan, masih sekitar 1.500 meter yang belum tersentuh,” ujarnya.
Baca Juga:Cegah Rob dan Abrasi, Bupati Kendal dan KNPI Tanam 500 Cemara Laut di Pesisir MororejoWawalkot Balgis Harap Inovasi Kota Menawan Direplikasi Usai Dipuji Tim Penilai IGA di Bugisan
Warga juga menyoroti pemanfaatan lahan parkir Eks Bengkok Guru seluas 3,6 hektare milik Pemda yang baru digunakan sekitar 1 hektare. Kondisi ini membuat kendaraan pengunjung terpaksa tumpah di pinggir jalan hingga menutup akses keluar-masuk desa.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menegaskan bahwa peningkatan kualitas jalan masih menjadi pekerjaan besar Pemkab Batang. Ia memastikan upaya perbaikan dilakukan bertahap, mengingat kebutuhan anggaran yang besar.
“Masukan soal jalan memang paling banyak. Pelan-pelan kita perbaiki. Beberapa ruas sudah kita kerjakan, seperti jalur Wonotunggal–Bandar menuju Blado yang sudah diaspal ulang,” jelasnya.
Faiz menambahkan, Pemkab juga mendorong percepatan pembenahan jalur Bandar–Gerlang. “Tahun depan Bandar–Gerlang kita tambah Rp 6 miliar. Harapannya jalur itu hampir tuntas dan bisa jadi pilihan utama ke Dieng lewat Batang,” tandasnya. (nov)
