Dekranasda Kota Pekalongan Dalami Pola Pengelolaan Galeri Modern ala Kabupaten Badung

Dekranasda Kota Pekalongan Dalami Pola Pengelolaan Galeri Modern ala Kabupaten Badung
BELAJAR - Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Inggit Soraya memimpin studi banding ke Dekranasda Kabupaten Badung, (21/11/2025) lalu.
0 Komentar

PEKALONGAN,RADARPEKALONGAN.ID – Upaya memperkuat kapasitas kelembagaan dan memperluas wawasan pengembangan kriya terus dilakukan Dekranasda Kota Pekalongan. Hal itu diwujudkan melalui kunjungan studi banding ke Dekranasda Kabupaten Badung, yang dipimpin langsung Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Inggit Soraya, di lingkungan Pemkab Badung, Jumat (21/11/2025).

Inggit menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Badung. Ia menegaskan, agenda tersebut bukan sekadar silaturahmi, tetapi bentuk komitmen untuk terus belajar dan meningkatkan kontribusi Dekranasda dalam pemajuan kriya lokal.

“Sebagai Kota Batik, Pekalongan telah diakui dunia lewat berbagai penghargaan UNESCO. Namun pengembangan kriya tak boleh berhenti pada batik saja. Kami ingin menyerap pengalaman Kabupaten Badung yang sukses menghadirkan galeri modern, estetis, dan terintegrasi dengan ekosistem pariwisata,” ujar Inggit.

Baca Juga:Gebyar UMi Resmi Tutup, Wali Kota Aaf Dorong Pekalongan Jadi Sentra Usaha Mikro yang TangguhKota Pekalongan Mantapkan Layanan Kesehatan Lewat Rangkaian HKN ke-61

Menurutnya, Dekranasda Kota Pekalongan saat ini menaungi sekitar 160 pelaku usaha melalui showroom yang menampilkan batik, fesyen batik, kerajinan, dan berbagai aksesori. Ke depan, pihaknya berencana membangun galeri yang lebih representatif. Karena itu, pengalaman Badung dalam pengelolaan UMKM dan penataan galeri menjadi referensi strategis.

Inggit juga menekankan pentingnya regenerasi perajin, termasuk memasukkan keterampilan membatik dalam muatan lokal sekolah serta menguatkan eksistensi kampung-kampung batik seperti Pesindon, Kauman, Pasirsari, Landungsari, dan Banyurip.

“Kami ingin menghadirkan galeri yang tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga ruang produktif bagi para pengrajin agar bisa berkembang dan meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya.

Melalui studi banding ini, Dekranasda Kota Pekalongan juga menggagas peluang kerja sama lebih erat dengan Kabupaten Badung, mulai dari joint event, pertukaran pengetahuan, promosi produk unggulan, hingga peluang pemasaran kolaboratif.

Ketua Dekranasda Kabupaten Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, menyambut baik kedatangan rombongan dari Pekalongan. Ia memaparkan program unggulan Badung, termasuk rencana pembangunan pusat perbelanjaan modern bagi UMKM serta program Sidi Kumbara yang memberikan pembiayaan hingga Rp100 juta tanpa bunga bagi pelaku usaha.

Dengan semangat kolaboratif, kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal penguatan sektor kriya dan ekonomi kreatif di Kota Pekalongan, sekaligus memperluas jejaring kerja sama antardaerah demi kemajuan kerajinan nasional. (dur)

0 Komentar