Cetak Anak Hebat Tanpa Batas, Pemkot Pekalongan Dorong Optimalisasi Layanan Pendidikan Inklusi

Cetak Anak Hebat Tanpa Batas, Pemkot Pekalongan Dorong Optimalisasi Layanan Pendidikan Inklusi
ISTIMEWA PERAYAAN - Pemkot Pekalongan menggelar perayaan Hari Disabilitas Internasional bertema “Anak Hebat Tanpa Batas” berlangsung di halaman Transmart, Rabu (26/11/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN — Pemerintah Kota Pekalongan menggelar perayaan Hari Disabilitas Internasional bertema “Anak Hebat Tanpa Batas” di halaman Transmart, Rabu (26/11/2025). Acara ini menjadi momentum penguatan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan ramah disabilitas, terutama di sektor pendidikan.

Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid (Wali Kota Aaf), mengungkapkan bahwa Pemkot telah berupaya maksimal menyediakan fasilitas pendukung, namun masih ada kebutuhan yang harus dilengkapi, terutama terkait tenaga pendidik bersertifikasi.

“Guru khusus bagi anak disabilitas perlu diperhatikan. Apakah nantinya melalui jenjang pendidikan khusus atau sertifikasi, kita akan akomodir. Apabila di sekolah formal ada beberapa murid disabilitas, minimal harus ada satu guru yang memenuhi sertifikasi mengajar,” tandas Wali Kota Aaf.

Baca Juga:Polisi Ditembaki Airsoft Gun Saat Gerebek Sarang Bandar Narkoba di Pringlangu PekalonganBea Cukai dan Pemkab Kendal Musnahkan 2,1 Juta Batang Rokok Ilegal, Tangkap 13 Tersangka

Wali Kota Aaf turut mengapresiasi prestasi siswa, guru, dan orang tua, termasuk penghargaan yang diraih Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dari Kementerian Pendidikan atas pembuatan video inspiratif.

Strategi Penguatan Sistem Inklusi

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Mabruri, menjelaskan, Pemkot telah mengambil langkah strategis memperkuat sistem pendidikan inklusi, salah satunya melalui assessment peserta didik baru setiap tahun untuk mendeteksi dini disabilitas.

Mabruri menegaskan bahwa seluruh sekolah formal maupun nonformal harus membuka layanan pendidikan inklusif. “Tidak ada alasan sekolah menolak anak disabilitas,” jelasnya.

Saat ini, pemerintah telah menunjuk sejumlah sekolah rintisan inklusi (1 SMP, 4 SD, dan 4 PAUD). Selain itu, Pemkot juga telah membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) dan menyiagakan psikolog yang mendampingi sekolah dalam memberikan intervensi perkembangan.

Hingga saat ini, tercatat sekitar 200 anak berkebutuhan khusus berada dalam sistem pendidikan Kota Pekalongan. Perayaan Hari Disabilitas Internasional ini menjadi momentum refleksi bahwa setiap anak, termasuk anak disabilitas, memiliki hak untuk belajar, berkembang, dan berprestasi. (nul)

0 Komentar