RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Proses pencarian terhadap KM Rizky Mina 3, kapal nelayan asal Batang yang membawa 14 anak buah kapal (ABK) dan nahkoda, resmi dihentikan pada Kamis (27/11) setelah tujuh hari operasi SAR tanpa membuahkan hasil. Keputusan ini diambil Basarnas Semarang dan disampaikan kepada pihak keluarga di Kantor DPC HNSI Batang.
Ketua DPC HNSI Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo, mengatakan bahwa keluarga telah menerima penjelasan lengkap mengenai upaya pencarian yang melibatkan Basarnas Semarang dan Basarnas Surabaya.
“Ya, hari ini Basarnas Semarang datang ke HNSI Batang didampingi SatpolAirud Polres Batang dan TNI AL. Mereka menyampaikan hasil pencarian selama tujuh hari kepada keluarga. Intinya sampai hari ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan KM Rizky Mina 3 maupun para ABK-nya,” ujar Teguh.
Baca Juga:Cegah Dampak Iklim, Pemkot Pekalongan dan Askarlo Tanam 90 Pohon di TPST Padukuhan KratonGagal Konfirmasi Surat Pesanan, Proyek Jembatan Capgawen Pekalongan Sempat Gagal Lelang E-Katalog
Teguh menjelaskan, Basarnas Surabaya turut menyisir titik-titik di wilayah Jawa Timur, mengacu pada perhitungan navigasi jika kapal mengalami mati mesin dan terbawa arus. Meskipun operasi utama ditutup, tim SAR Surabaya tetap melakukan upaya pemantauan di lapangan.
KM Rizky Mina 3 hilang kontak di Laut Jawa sejak 11 November 2025. Seluruh 14 awak kapal yang hilang merupakan warga Kabupaten Batang, mayoritas dari Desa Klidang Lor.
HNSI Batang juga telah menginstruksikan seluruh kapal nelayan Batang yang beroperasi di Laut Jawa untuk ikut mendeteksi keberadaan kapal.
“Kami tetap berharap bila ada informasi sekecil apa pun yang mengarah pada jejak KM Rizky Mina 3, Tim Basarnas akan segera menindaklanjuti. Harapan kami semua 14 awak kapal ditemukan dalam keadaan selamat,” tutup Teguh. (fel)
