RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL- Sebuah teladan integritas ditunjukkan oleh Kismi, warga Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal Kota, yang secara sukarela mengajukan graduasi dari Program Keluarga Harapan (PKH). Padahal, ia telah menerima bantuan tersebut sejak tahun 2012. Sikap Kismi ini pun menuai apresiasi langsung dari Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari.
Apresiasi ini disampaikan Bupati usai membuka Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan Kabupaten Kendal di Kelurahan Karangsari, Kamis (27/11/2025).
Kismi menyatakan, keluarganya kini merasa sudah mampu mandiri karena anak-anaknya sudah lulus SLTA dan kehidupan keluarga membaik setelah ia memanfaatkan bantuan PKH untuk biaya pendidikan dan modal usaha kecil menjual sembako.
Baca Juga:Bupati Fadia Lantik 9 Pejabat Eselon II Pekalongan, Tekankan Soliditas dan Loyalitas Tegak LurusSatlantas Pekalongan Bagikan Rompi Keselamatan ke Supeltas Guna Tingkatkan Visibilitas di Jalan Raya
“Anak-anak kami sudah lulus SLTA, tinggal satu yang segera lulus. Kehidupan keluarga juga sudah lebih baik dibanding dulu,” ujarnya. “Intinya, kami ikhlas mengajukan graduasi,” katanya.
Graduasi Memberi Kesempatan Warga Lain
Bupati Kendal menyampaikan terima kasih atas ketulusan Kismi. Menurutnya, keputusan tersebut adalah tindakan mulia karena memberi kesempatan bagi warga lain yang kondisi ekonominya lebih rendah.
“Terima kasih, Bu Kismi, yang telah ikhlas mengajukan graduasi PKH. Ini menunjukkan keluarga Ibu mampu berdiri sendiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah,” ujar Bupati Dyah.
Bupati menjelaskan bahwa graduasi penting karena anggaran PKH terbatas, dan penerima yang sudah mampu wajib memberi kesempatan bagi yang masih antre. Ia juga mengingatkan adanya keluhan terkait penerima yang sudah mampu secara ekonomi (sudah punya mobil atau anak bekerja di luar negeri) namun enggan mengajukan graduasi.
Kepala Dinas Sosial Kendal, Muntoha, mengapresiasi tren graduasi sukarela ini. Ia menyebut jumlah keluarga yang mengajukan graduasi di Kendal terus meningkat, tercatat sekitar 400 keluarga telah mengundurkan diri dari total 38 ribu penerima. (fur)
