RADARPEKALONGAN.ID, BATANG — Menjawab stigma Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai “pencetak pengangguran,” Bursa Kerja Khusus (BKK) SMKN 1 Warungasem atau BKK Neswara mengambil langkah proaktif. BKK ini melakukan lawatan ke sejumlah perusahaan besar di Cikarang dan Jakarta untuk memperluas kerja sama dalam perekrutan tenaga kerja, penyediaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), hingga rencana pembentukan kelas industri.
Pengurus BKK SMKN 1 Warungasem, Muhammad Fani Abdulrosyid, menjelaskan bahwa hasil kunjungan tersebut sangat positif.
“Alhamdulillah, perusahaan-perusahaan yang kami kunjungi merespon sangat baik. Bahkan dalam waktu dekat akan ada seleksi tenaga kerja langsung di SMKN 1 Warungasem. Semoga ini memberi manfaat besar bagi alumni dan masyarakat Batang,” ujarnya.
Baca Juga:Regenerasi Golkar Pekalongan, Azmi Basyir Gantikan Wawalkot Balgis, Fokus Gen-Z dan Soliditas PartaiHUT KORPRI ke-54, Bupati Kendal Tekankan Profesionalisme ASN dan Guru untuk Wujudkan Indonesia Emas
Kepala SMKN 1 Warungasem, Suyanta, berharap kerja sama yang terjalin tidak hanya berhenti pada perekrutan. Ia menargetkan adanya kolaborasi jangka panjang dalam bentuk kerja sama produksi.
“Harapan kami, perusahaan tidak hanya bekerja sama untuk perekrutan. Contohnya, kalau ada perusahaan yang membutuhkan jasa perakitan mobil, proses perakitannya bisa dilakukan di sekolah oleh siswa kami. Ke depan sekolah bisa mendapatkan job-job produksi,” jelas Suyanta.
Dalam kunjungannya, BKK Neswara menyambangi sejumlah perusahaan besar, di antaranya PT Kayaba (produsen shock breaker), PT Kawan Lama (produsen alat bangunan merek Krisbow), serta Planet Ban. Kerja sama ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi lulusan SMKN 1 Warungasem untuk terserap lebih luas di dunia industri. (nov)