RADARPEKALONGAN.ID, BATANG — Keterbatasan fasilitas pendidikan bagi penyandang disabilitas kembali mencuat saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di SLB Negeri Batang. Kabupaten Batang yang luas hanya memiliki satu SLB, yang kini sudah jauh melampaui kapasitas idealnya.
Guru SLB, Moh Hikmat, menyampaikan bahwa kebutuhan layanan pendidikan khusus di Batang sangat besar, namun daya tampung sekolah tidak mampu mengimbanginya. Banyak anak disabilitas dari Kecamatan Bawang, Tersono, dan wilayah lain akhirnya tak bisa diterima setiap tahun.
Kepala SLB Negeri Batang, Buntas Ernawati, menegaskan bahwa sekolah sudah tidak sanggup menampung seluruh pendaftar karena kekurangan ruang kelas, tenaga pendidik, dan sarana.
Baca Juga:Dominasi Narkoba, Kejari Pekalongan Musnahkan Barang Bukti 23 Perkara Termasuk Ganja 2,9 KgViral di Medsos, Polisi Razia Balap Liar Sragi Pekalongan, Tiga Sepeda Motor Diamankan
“Setiap tahun ada anak yang terpaksa tidak diterima karena keterbatasan tempat, tenaga, dan fasilitas. Kondisi ini sudah sangat overload,” tegasnya.
Bupati Janjikan SLB Tambahan dan Kuota Kerja
Situasi ini mendapat perhatian serius dari Bupati Batang M. Faiz Kurniawan. Menanggapi keluhan tersebut, ia berjanji menyiapkan aset Pemda untuk pembangunan SLB tambahan.
“Nanti kita mapping aset Pemda di Limpung atau Bawang yang bisa diusulkan untuk SLB baru,” janji Bupati Faiz.
Selain pendidikan, Bupati juga menyoroti minimnya aksesibilitas publik dan kesempatan kerja bagi warga disabilitas. Ia memastikan Pemkab siap memanggil industri agar mematuhi regulasi pemenuhan kuota pekerja disabilitas, yang saat ini didorong awal sebesar 1% sebelum menuju ketentuan penuh 2% sesuai aturan.
Bupati Faiz juga menyatakan komitmen mendukung produk karya siswa SLB melalui belanja pemerintah serta promosi di kawasan wisata Batang. (nov)
