RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Kabupaten Batang dihadapkan pada ancaman serius abrasi yang menggerus daratan pesisir hingga 4 meter per tahun di wilayah Batang Kota. Menanggapi tantangan ini, Pemerintah Kabupaten Batang mendukung penuh langkah Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut dalam penataan ruang laut di wilayah pesisir.
Dukungan tersebut disampaikan Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, saat sosialisasi penataan ruang laut di kawasan Pantai Sigandu, Jumat (5/12/2025).
Bupati Faiz menyebut peningkatan abrasi ini kritis, terutama di tengah pertumbuhan ekonomi Batang yang diproyeksikan mencapai 8 persen di akhir tahun, yang membawa kompetisi ruang semakin kompleks di pesisir (KEK, PLTU, pariwisata).
Baca Juga:Buron 6 Bulan, Pengelola Program Sifitri Pekalongan Dibekuk di Gunungkidul, Gelapkan Dana Rp 220 JutaDaya Saing PAUD Digenjot, Bunda PAUD Inggit Soraya Pimpin Workshop Branding dan Manajemen Sekolah
“Setiap tahun daratan kita berkurang. Karena itu, kegiatan hari ini sangat penting, apalagi Batang sedang tumbuh sebagai kawasan industrialisasi,” ujarnya.
Sebagai upaya mitigasi, Pemkab bekerja sama dengan PLTU Batang menanam kembali hingga 50.000 bibit mangrove untuk menahan abrasi dan menjaga biota laut.
Faiz juga menyoroti penurunan drastis produksi ikan di Batang, dari 3.000 ton (2020) menjadi 1.700 ton (2025), yang bukan hanya urusan tata ruang tetapi juga overfishing. Untuk itu, Faiz mengusulkan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Batang, dengan lahan seluas 70 hektare sudah disiapkan.
Direktur Pembinaan Penataan Ruang Laut, Amehr Hakim, menyatakan pemerintah pusat terus memperkuat penyusunan norma dan bimbingan teknis agar pertumbuhan ekonomi daerah berjalan beriringan dengan keberlanjutan ekosistem laut. (fel)
