Cita-cita Zero Extreme Poverty, 300 KPM dari 9 Desa di Jawa Tengah Resmi Mentas dari Bansos

Cita-cita Zero Extreme Poverty: 300 KPM dari 9 Desa di Jawa Tengah Resmi Mentas dari Bansos
ABDUL GHOFUR GRADUASI - Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono memberikan keterangan pers saat penutupan Desa Pilot Project Pemberdayaan Masyarakat Menuju Graduasi Bansos 2025 di Desa Ngesrepbalong, Kendal, Kamis (11/12/2025) didampingi Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari serta jajaran Kemensos dan pemerintah daerah.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Upaya Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk mendorong kemandirian masyarakat penerima manfaat membuahkan hasil signifikan. Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI, Agus Jabo Priyono, mengumumkan graduasi sebanyak 300 keluarga penerima manfaat (KPM) dari sembilan desa di Jawa Tengah, pada penutupan program Desa Pilot Project Pemberdayaan Masyarakat Menuju Graduasi Bansos 2025 di Desa Ngesrepbalong, Kendal, Kamis (11/12/2025).

Wamensos Agus Jabo menjelaskan, program ini berawal dari usulan Dinsos Jateng dan Komisi E DPRD Jateng, kemudian difokuskan pada sembilan desa sebagai proyek percontohan. Setiap kelompok usaha desa menerima modal Rp 20 juta, ditambah intervensi modal Kunjungan Balai Mobile (KBM) Rp 5 juta bagi yang memiliki embrio usaha.

“Mereka kita intervensi, dampingi, kita beri modal usaha, dan hari ini mereka menyatakan tidak bersedia menerima bansos lagi karena ingin mandiri dan berdaya,” ujar Agus.

Baca Juga:Pegadaian Kanwil XI Semarang "Jembatani" Akses Warga Desa KalikurmoProgres Gedung SKB Pekalongan Minus 12 Persen, Wawalkot Balgis Tegaskan Kualitas Tetap Prioritas

Ia menegaskan pelatihan yang diberikan Kemensos, termasuk kerja sama dengan perusahaan eksportir untuk pilot project “Kampung Berdaya” di Desa Kalisalak, dirancang untuk mengubah KPM menjadi wirausaha.

“Tujuannya jelas: masyarakat tidak hanya berhenti sebagai penerima bansos, tetapi menjadi wirausaha mandiri. Ini contoh nyata dari apa yang diperintahkan Bapak Presiden, agar pada 2026 kemiskinan ekstrem bisa nol persen,” tegasnya.

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyambut baik graduasi ini, menyebutnya sebagai langkah penting dalam membangun ekosistem ekonomi sosial desa. Ia mencontohkan Desa Ngesrepbalong, yang bermata pencaharian agraris, kini memiliki kelompok usaha kopi, stroberi, dan kuliner yang semakin menggeliat. (fur)

0 Komentar