Lampaui Target RPJMD dan Nasional, Skor PPH Kota Pekalongan 2025 Capai 97,17: Kualitas Pangan Makin Bergizi

Lampaui Target RPJMD dan Nasional, Skor PPH Kota Pekalongan 2025 Capai 97,17: Kualitas Pangan Makin Bergizi
ISTIMEWA EXPOSE PPH – Dinperpa Kota Pekalongan menggelar Expose Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Pekalongan Tahun 2025 yang digelar di Aula Balai Penyuluhan Pertanian Dinperpa setempat, Senin (15/12/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Kualitas konsumsi pangan warga Kota Pekalongan mencatatkan prestasi gemilang pada tahun 2025. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Batik ini sukses menembus angka 97,17, sebuah peningkatan tajam dari tahun sebelumnya yang hanya berada di angka 92,12.

Capaian ini tidak hanya melampaui target RPJMD Kota Pekalongan sebesar 92,62, tetapi juga mengungguli skor rata-rata Provinsi Jawa Tengah (96,9) dan nasional (95,1). Prestasi tersebut dipaparkan dalam kegiatan Expose Pola Pangan Harapan Kota Pekalongan Tahun 2025 di Aula Balai Penyuluhan Pertanian, Senin (15/12/2025).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati, menyatakan bahwa skor ini adalah cermin dari keberhasilan edukasi konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).

Baca Juga:Polres Pekalongan Perketat Patroli Gereja dan Objek Vital Jelang Nataru, Jamin Keamanan Ibadah Natal 2025Wali Kota Pekalongan Perkuat Koordinasi Lintas Sektor, Jamin Keamanan Ibadah Natal dan Stabilitas Harga Sembak

“Skor PPH Kota Pekalongan tahun 2025 mencapai 97,17. Ini menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat semakin beragam dan berkualitas,” ujar Lili bangga.

Meski secara umum meningkat, Lili memberikan catatan penting terkait evaluasi konsumsi warga. Berdasarkan hasil analisis, konsumsi padi-padian dan gula masih tergolong berlebih (over consumption), sementara konsumsi umbi-umbian serta minyak dan lemak masih perlu ditingkatkan agar mencapai keseimbangan ideal.

“Hasil expose ini harus menjadi rujukan dalam perencanaan kebutuhan pangan dan penyusunan RKPD tahun berikutnya,” tegas Lili, mengingatkan pentingnya basis data ilmiah dalam kebijakan daerah.

Senada, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Ani Kusumaningrum, menambahkan bahwa sinergi lintas sektor sangat diperlukan untuk mempertahankan tren positif ini. Pihaknya merangkul mulai dari akademisi, pengusaha jasa boga, hingga kader PKK untuk terus mendorong konsumsi pangan lokal.

Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam menekan angka masalah gizi dan stunting di Kota Pekalongan. (way)

0 Komentar