Tradisi Unik KPK Margorejo Kendal, Bersihkan Makam dan Cuci Keranda Jelang Jumat Kliwon Demi Kenyamanan Peziar

Tradisi Unik KPK Margorejo Kendal: Bersihkan Makam dan Cuci Keranda Jelang Jumat Kliwon Demi Kenyamanan Peziar
ABDUL GHOFUR BERSIH MAKAM - Anggota Kelompok Penggali Kubur (KPK) Desa Margorejo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal bersih-bersih makam menyambut Pasaran Jumat Kliwon, Rabu (17/12/2025)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Menjelang pasaran Jumat Kliwon yang jatuh pada 19 Desember 2025, suasana berbeda terlihat di pemakaman Desa Margorejo, Kecamatan Cepiring, Kendal. Kelompok Penggali Kubur (KPK) Desa Margorejo menggelar aksi bersih-bersih makam dan pencucian keranda sebagai bagian dari tradisi turun-temurun.

Ketua KPK Margorejo, Nanang Kurniawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan empat personel khusus yang bekerja intensif selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis. Fokus utama mereka adalah memastikan area makam bebas dari semak belukar dan peralatan jenazah dalam kondisi suci.

“Mereka bekerja selama tiga hari, Selasa sampai Kamis mulai pukul delapan pagi sampai empat sore. Keranda kami sapu dari debu, lalu dicuci supaya benar-benar bersih dan siap dipakai jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” ujar Nanang, Rabu (17/12/2025).

Baca Juga:Wali Kota Aaf Minta OPD Pekalongan Jujur Soal Data: Jangan Ada yang Dimanipulasi Agar Pembangunan TerkontrolMomen Haru Hari Ibu, IKD Kendal Sambangi PPSLU Cepiring untuk Berbagi Kebahagiaan dengan Ratusan Lansia

Nanang menegaskan, kegiatan ini didanai melalui infak warga desa. Setiap petugas mendapatkan upah Rp100 ribu per hari. Namun, menariknya, Nanang menyebut bahwa anggota KPK justru kerap tidak menerima bayaran saat menjalankan tugas utama menggali liang lahat bagi warga yang meninggal dunia.

“Kami ikhlas tidak dibayar. Biasanya hanya diberi snack dan minum. Keikhlasan itu kami anggap sebagai tabungan pahala di akhirat,” tegasnya.

Secara struktural, KPK Margorejo berada di bawah koordinasi Kasi Pelayanan Umum dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa. Hal ini memastikan setiap kegiatan, termasuk perawatan fasilitas pemakaman, berjalan secara terpadu dan berkelanjutan sebagai bagian dari pelayanan desa.

Kepala Desa Margorejo, Suyoto, mengapresiasi dedikasi tim KPK. Menurutnya, makam yang bersih bukan sekadar masalah estetika, melainkan fasilitas bagi peziarah agar dapat berdoa dengan lebih tenang.

“Dengan makam yang bersih dan tersedianya dingklik (kursi kecil) yang cukup, peziarah bisa lebih khusyuk mendoakan para ahli kubur,” kata Suyoto.

Tradisi ini tidak hanya bermakna sosial, tetapi juga menjadi pengingat spiritual bagi warga desa akan kehidupan setelah mati, sekaligus memperkuat tali persaudaraan melalui semangat gotong royong yang masih kental di Desa Margorejo. (fur)

0 Komentar