RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan memberikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Mentari Indonesia atas kontribusi masif dalam penanganan penyakit menular, khususnya Tuberkulosis (TB). Dalam agenda pembinaan relawan di Hotel Dafam, Rabu (17/12/2025), Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, mendorong para relawan agar tak hanya fokus pada isu kesehatan, tetapi juga merambah dunia kewirausahaan.
Balgis mengungkapkan bahwa keberadaan relawan TB di setiap kelurahan sangat strategis dalam memastikan kepatuhan minum obat pasien hingga sembuh total. Namun, Pemkot Pekalongan ingin para pejuang sosial ini juga memiliki kemandirian ekonomi.
“Alhamdulillah, Pemerintah Kota Pekalongan mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Yayasan Mentari Indonesia yang telah membantu secara maksimal dan luar biasa dalam menangani permasalahan penyakit menular di Kota Pekalongan,” ujar Balgis Diab.
Baca Juga:Imbas PMK 81/2025, 25 Desa di Batang Gagal Cairkan Dana Desa Tahap II, Pembangunan Fisik Terancam MangkrakDPRD Pekalongan Sidak SPPG Pakisputih, Temukan Sopir Makan Bergizi Gratis Tak Ber-SIM dan Berusia 63 Tahun
Selain sesi monitoring dan evaluasi (monev), para relawan dibekali seminar kebangsaan dan kewirausahaan. Langkah ini bertujuan agar relawan mampu menjadi pelaku UMKM yang tangguh di Kota Batik.
“Hari ini ada yang berbeda. Tidak hanya monev saja, tetapi relawan TB diberikan wawasan agar bisa menjadi pengusaha di Kota Pekalongan. Mereka mendapatkan seminar ekonomi tentang bagaimana berbisnis dan menjadi pelaku UMKM,” imbuhnya.
Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia, Supriyanto, menjelaskan bahwa materi yang diberikan mengusung konsep wirausaha Pancasila. Konsep ini menekankan pada aktivitas ekonomi yang berdampak positif bagi sosial dan selaras dengan nilai-nilai kebangsaan.
“Kali ini kader kami berikan wawasan tentang dunia usaha yang tentunya tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” terang Supriyanto.
Ia menambahkan, program serupa telah sukses dijalankan di daerah lain seperti pengembangan batik ecoprint di Batang. Dengan sinergi ini, diharapkan relawan TB di Kota Pekalongan semakin kuat secara sosial dan mandiri secara finansial melalui potensi lokal yang ada. (nul)
