RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Tabir gelap kematian Legiman (67), pria bercelana loreng yang ditemukan tak bernyawa di sebuah warung kosong di wilayah Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, akhirnya mulai tersingkap. Jajaran Satreskrim Polres Batang menduga kuat warga Desa Plelen tersebut merupakan korban pembunuhan dengan cara diracun.
Jasad korban ditemukan pada Selasa (16/12/2025) pagi di Dukuh Sendangwungu, Desa Kutosari. Penemuan ini sempat menggegerkan warga sekitar karena status korban yang sehari-hari dikenal sebagai tukang ojek.
Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana, melalui Kasatreskrim AKP Imam Muhtadi, mengungkapkan bahwa kecurigaan muncul setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Meski secara kasat mata tidak ditemukan luka fisik, polisi mencium adanya kejanggalan dalam kematian pria lansia tersebut.
Baca Juga:Dukung Kemandirian Pendidikan, LP Ma’arif NU Kota Pekalongan Resmikan Kantor Sekretariat dan Toko BaruRSUD Kraton Baru di Kampil Siap Rampung 2026, DPRD Pekalongan Siapkan Anggaran Rp 80 Miliar untuk Tahap Akhir
“Dari pemeriksaan awal secara medis memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, kami menilai kematian korban tidak wajar,” ujar AKP Imam, Kamis (18/12/2025).
Guna membongkar penyebab pasti kematian korban, Polres Batang melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Legiman pada Kamis pagi. Proses autopsi ulang ini melibatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah untuk mendapatkan bukti forensik yang akurat.
“Ekshumasi dilakukan dengan melibatkan tim DVI Polda Jawa Tengah. Ini bagian dari upaya pembuktian guna memastikan penyebab kematian korban,” jelasnya.
Hingga saat ini, polisi telah bergerak cepat dengan mengamankan dua orang terduga pelaku, yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan. Selain kedua orang tersebut, sepeda motor milik korban yang sempat hilang atau berpindah tangan juga telah disita sebagai barang bukti utama.
Penyidik kini tengah mendalami motif di balik aksi keji tersebut. Dugaan awal mengarah pada pembunuhan dengan cara meracuni korban, mengingat tidak adanya bekas kekerasan fisik di lokasi penemuan jasad.
“Motif masih kami dalami. Saat ini kami fokus pada pemeriksaan para terduga pelaku,” tegas AKP Imam.
Pihak kepolisian berjanji akan menuntaskan kasus ini secara transparan dan profesional. Identitas resmi kedua terduga pelaku serta kronologi lengkap peristiwa akan segera dirilis setelah hasil pemeriksaan laboratorium forensik keluar. (fel)
