Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Puji KKN Tematik UIN Gus Dur: Sukses Temukan 2.000 Bidang Tanah Wakaf di Pekalon

Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Puji KKN Tematik UIN Gus Dur: Sukses Temukan 2.000 Bidang Tanah Wakaf di Pekalon
TRIYONO SERAHKAN SERTIFIKAT - Wamen ATR / BPN RI, H. Ossy Dermawan saat menyerahkan sertifikat tanah wakaf dalam penutupan KKN Tematik UIN Gus Dur Pekalongan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Terobosan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat mendapat acungan jempol dari pemerintah pusat. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) RI, H. Ossy Dermawan, memberikan apresiasi tinggi terhadap Kuliah Kerja Nyata (KKN) 63 Tematik UIN KH Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur) Pekalongan yang sukses mengidentifikasi ribuan bidang tanah wakaf.

Dalam acara penarikan mahasiswa KKN di Gedung Auditorium UIN Gus Dur, Kamis (19/12/2025), Ossy Dermawan menyebut sinergi ini sebagai langkah konkret yang sangat bermanfaat bagi kepastian hukum aset umat.

“Sebanyak 500 mahasiswa KKN UIN Gus Dur selama dua bulan telah membantu BPN di daerah untuk mencari bidang-bidang baru sebagai objek sertifikasi tanah wakaf. Hasilnya sangat menggembirakan, lebih dari 2.000 bidang tanah wakaf berhasil didata,” ujar Ossy Dermawan dengan bangga.

Baca Juga:Wawalkot Balgis Diab Instruksikan Pendataan Ulang Disabilitas Pekalongan agar Bantuan Lebih Tepat SasaranLumpuh Akibat Terkena Sambaran Petir, Radio Abirawa FM Batang Wadul ke Komisi A DPRD Jawa Tengah

Menurut Ossy, program ini sejalan dengan fokus Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, untuk mempercepat sertifikasi tanah wakaf di seluruh Indonesia. Ia bahkan menilai KKN Tematik UIN Gus Dur layak menjadi pilot project yang bisa dicontoh oleh perguruan tinggi lain di tanah air.

Rektor UIN Gus Dur Pekalongan, Prof. Zaenal Mustakim, menjelaskan bahwa meskipun ditemukan sekitar 2.000 bidang melalui proses geo-tagging, proses administrasi memang memiliki tantangan tersendiri. Namun, dalam waktu singkat, ratusan bidang sudah berhasil disertifikasi.

“Total yang ditemukan sampai 2.000-an. Namun yang sudah berhasil disertifikasi itu 270-an karena ada kendala dokumen. Tapi ini prestasi besar karena dilakukan hanya dalam waktu dua bulan,” jelas Prof. Zaenal.

Program ini bertujuan memberikan kepastian hukum bagi masjid, yayasan pendidikan Islam, dan lembaga keagamaan lainnya agar aset mereka terlindungi dan dapat dikelola secara produktif oleh para nadzir.

“Kita bantu masyarakat supaya mereka punya kepastian bahwa tanah wakaf ini menjadi milik mereka. Ini adalah bagian dari program prioritas Pak Menteri agar UIN berdampak langsung ke masyarakat,” tambahnya.

Kedepannya, KKN UIN Gus Dur akan terus mengusung konsep ekoteologi, menggabungkan ekologi dan teologi, guna memastikan setiap kegiatan pengabdian mahasiswa memberikan solusi nyata atas permasalahan di lapangan, khususnya terkait persoalan pertanahan. (yon)

0 Komentar