Khidmat! WBP Rutan Pekalongan Rayakan Natal Bersama GKI, Karutan: Momentum Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Khidmat! WBP Rutan Pekalongan Rayakan Natal Bersama GKI, Karutan: Momentum Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
ISTIMEWA KEBAKTIAN – Dua WBP Rutan Kelas IIA Pekalongan yang beragama Kristen mengikuti Kebaktian dan Perayaan Natal bersama Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pekalongan, Sabtu (20/12/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Suasana penuh kedamaian menyelimuti Aula Rutan Kelas IIA Pekalongan saat dua Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Kristen mengikuti Kebaktian dan Perayaan Natal bersama Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pekalongan, Sabtu (20/12/2025).

Ibadah yang berlangsung khidmat ini dihadiri langsung oleh Kepala Rutan Pekalongan, Nanang Adi Susanto, serta Kasubsi Pelayanan Tahanan, M. Anang Saefulloh. Kehadiran pimpinan Rutan ini menegaskan komitmen lembaga dalam memenuhi hak-hak warga binaan untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing secara humanis.

Dalam sambutannya, Karutan Nanang Adi Susanto memberikan apresiasi tinggi kepada tim pelayanan dari GKI Pekalongan yang secara konsisten melakukan pembinaan rohani di dalam Rutan.

Baca Juga:Jaring Bibit Unggul, 455 Atlet Meriahkan Kejurkab Pekalongan Swimming Competition 2025 di Kulu AsriGandeng DLH dan TNI-Polri, PWI Kota Pekalongan Bersihkan Taman Sorogenen Demi Kembalikan Fungsi Ruang Publik

“Melalui kebaktian dan perayaan Natal ini, kita diajak untuk terus menyalakan terang dengan menjadi pribadi yang peduli, saling menguatkan, dan membawa kebaikan di mana pun kita berada,” ungkap Nanang Adi Susanto.

Nanang menekankan bahwa momentum Natal tahun ini harus dijadikan titik balik bagi warga binaan untuk memiliki pengharapan baru. Menurutnya, menjalani masa pidana bukanlah penghalang untuk tetap mempraktikkan nilai-nilai kasih dan kerendahan hati.

“Natal adalah momentum penuh makna yang mengajarkan kita tentang kasih. Kami ingin warga binaan merasakan kedamaian tersebut dan mengimplementasikannya dalam perubahan perilaku selama menjalani pembinaan,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian yang inklusif di Rutan Pekalongan. Selain aspek hukum, penguatan mental melalui pendekatan agama dinilai efektif dalam membantu proses reintegrasi sosial warga binaan saat kembali ke masyarakat nantinya.

Ibadah ditutup dengan doa bersama, membawa semangat toleransi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia di lingkungan pemasyarakatan Kota Pekalongan. (way)

0 Komentar