RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Memasuki hari ketiga, operasi pencarian terhadap Mbah Ngasmin (80), warga Desa Jatipurwo, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, terus diintensifkan. Tim SAR gabungan kini memperluas jangkauan operasi dengan mengerahkan unit anjing pelacak K-9 guna mengendus jejak lansia yang dilaporkan hilang sejak Minggu sore, 21 Desember 2025 tersebut.
Penyisiran darat dan air menjadi fokus utama personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Basarnas, TNI, dan Polri. Mbah Ngasmin sebelumnya berpamitan pergi ke ladang di belakang rumahnya, namun hingga kini keberadaannya masih menjadi teka-teki.
Sekretaris BPBD Kendal, Ahmad Huda Kurniawansah, menyatakan bahwa tim telah membagi kekuatan ke dalam dua unit reaksi cepat atau Search and Rescue Unit (SRU) untuk mengoptimalkan pencarian di medan yang sulit.
Baca Juga:Polres Batang Bongkar Sindikat Pencurian Kambing Lintas Provinsi, 38 Ekor Ternak BUMDes Masin RaibJaga Sumber Mata Air, Komuniti Forestri Reborn Tanam 700 Bibit Pohon di Hutan Trajumas Pekalongan
“Hari ini kami melanjutkan pencarian survivor yang hilang dengan memperluas area operasi, terutama di sepanjang aliran Sungai Kali Kuto,” tegas Huda saat memantau lokasi, Selasa (23/12/2025).
Menurut Huda, SRU pertama fokus menggunakan perahu Landing Craft Rubber (LCR) dari titik awal hilangnya korban hingga jembatan apung Sededes. Sementara itu, SRU kedua melakukan manuver air dari jembatan tersebut hingga mencapai muara Sungai Kali Kuto.
“Basarnas dan Polres Kendal masing-masing juga mengerahkan satu tim K-9 untuk membantu pencarian,” tambah Huda. Pengerahan unit K-9 ini diharapkan dapat memberikan petunjuk baru di sekitar ladang, tempat di mana hanya ditemukan sepasang sandal milik korban.
Kasi Kedaruratan BPBD Kendal, Iwan Sulistyo, mengungkapkan bahwa tantangan utama tim adalah minimnya saksi mata saat kejadian. Pihaknya masih melakukan analisis apakah korban terjatuh ke sungai yang berada dekat ladang atau tersesat ke arah lain.
“Kami belum mengetahui secara pasti apakah beliau jatuh ke Sungai Kali Kuto atau ke lokasi lain, karena di tempat terakhir hanya ditemukan sandal,” ujar Iwan.
Berdasarkan keterangan keluarga, saat hilang Mbah Ngasmin mengenakan kaos warna krem dengan lengan merah dan celana pendek hitam. Lansia bertubuh kurus dengan wajah oval tersebut juga diketahui membawa tongkat kayu sebagai alat bantu jalan.
