RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Guna memantapkan kualitas pendidikan di tahun ajaran baru, SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri, Kabupaten Kendal, menggelar kegiatan In House Training (IHT) Pengembangan Kompetensi Guru Tahun 2025. Agenda yang berlangsung di kampus SMK setempat pada Selasa (23/12/2025) ini, diikuti oleh seluruh jajaran tenaga pendidik dengan antusias.
Kegiatan IHT ini menjadi strategi jitu sekolah untuk memastikan para guru tetap adaptif terhadap dinamika kurikulum dan kebutuhan industri. Kepala SMK Muga Weleri, Maulana Malik Ibrohim, menekankan bahwa guru adalah arsitek utama dalam proses belajar mengajar.
“Guru memiliki posisi strategis dalam menjamin mutu pendidikan. Oleh karena itu, kemampuan menyusun perangkat pembelajaran yang sistematis, inovatif, dan relevan dengan karakter peserta didik harus terus ditingkatkan secara berkelanjutan,” tegas Maulana saat membuka acara.
Baca Juga:Tekan Angka Putus Sekolah, Pemkot Pekalongan Optimalkan Program PKK dan PKW untuk Bekali Skill WirausahaMeriahkan HAB ke-80 Kemenag, Bupati Kendal Lepas Ribuan Peserta Jalan Sehat Kerukunan di Kendal
Menurutnya, IHT bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan wadah refleksi internal untuk meningkatkan kompetensi pedagogik demi mencetak lulusan yang kompeten.
[Image: Guru-guru SMK Muga Weleri saat mengikuti workshop penyusunan perangkat pembelajaran dalam kegiatan IHT]
Dalam sesi utama, SMK Muga Weleri menghadirkan narasumber ahli, Wajiyo, yang merupakan Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII. Wajiyo membedah tuntas teknik penyusunan modul ajar dan pengembangan asesmen yang selaras dengan tujuan pembelajaran masa kini.
Wajiyo mengingatkan bahwa instrumen penilaian atau asesmen tidak boleh dianggap remeh karena fungsinya sebagai alat pemetaan potensi siswa.
“Asesmen yang tepat akan menghasilkan umpan balik yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, sehingga guru memiliki dasar yang kuat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas,” ujar Wajiyo.
Ia menambahkan bahwa modul ajar yang berkualitas harus mampu memandu siswa mencapai kompetensi secara terukur, bukan sekadar memenuhi tumpukan dokumen formalitas.
Selama pelatihan, para guru diajak melakukan refleksi kritis terhadap perangkat pembelajaran yang telah digunakan. Mereka ditantang untuk merancang metode mengajar yang lebih interaktif dan sesuai dengan karakteristik generasi Z saat ini.
Baca Juga:Wisata Literasi Jadi Tren Liburan di Pekalongan, Pusda Diserbu Pengunjung, Intip Fasilitas Unggulannya!Peringatan Hari Ibu ke-97 Kendal, Bupati Luncurkan Mobil Unit Pelayanan KB Gratis untuk Wilayah Terpencil
Dengan pelaksanaan IHT 2025 ini, SMK Muhammadiyah 3 Weleri optimis dapat memberikan layanan pendidikan terbaik dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu SMK unggulan di Kabupaten Kendal yang siap mencetak tenaga kerja profesional. (fur)
