4 Tipe Rasa Bersalah Ini Sebabkan Guilt Complex, Kamu Pernah Memilikinya?

Tipe rasa bersalah yang berpotensi memunculkan guilt complex
Tipe rasa bersalah yang berpotensi memunculkan guilt complex. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Padahal, jika ditelisik lebih jauh, mereka memang tidak bisa melakukan apa pun untuk mencegah atau membuatnya lebih baik. Akan tetapi, mereka tetap mengadopsi perasaan bersalah yang berlebihan, malu, menyesal, hingga cemas.

Guilty Thoughts

Mayoritas orang memiliki pikiran negatif hingga pada level yang tidak pantas dari waktu ke waktu. Itu merupakan hal yang wajar. Namun, terkadang orang tidak menghentikan perkembangan perasaan tersebut, hingga pada akhirnya bertransformasi ke dalam perasaan yang berada di tingkat lebih tinggi seperti guilt complex.

Mungkin, hal yang mereka pikirkan tidak benar-benar terjadi dan sebatas asumsi belaka. Bisa juga, mereka memang melakukan kesalahan, tetapi mereka terus melebih-lebihkan dan membuat diri sendiri merasa buruk. Akibatnya, perasaan itu sulit untuk dibuang begitu saja.

Baca Juga:Guilt Complex, 5 Alasan Ini Jelaskan Adanya Rasa Bersalah yang Berlebihan5 Teknik Emotion-Focused, Strategi Manajemen Stres dengan Fokus pada Emosi

Meskipun mereka tidak melakukan tindak lanjut yang nyata, mereka tetap mungkin takut bahwa orang lain mengetahui pikiran buruk mereka. Mereka juga takut pada pandangan orang lain terhadapnya sebagai seseorang yang bersalah. Tipe rasa bersalah yang semacam ini sangat berpotensi menjadi penyebab eksistensi guilt complex.

Existential Guilt

Tipe rasa bersalah ini bisa sangat rumit dan sering kali berpusat pada hal-hal seperti rasa bersalah atas ketidakpastian atau rasa bersalah karena tidak hidup sesuai dengan prinsip sendiri atau bahkan prinsip yang digenggam oleh orang lain.

Salah satu jenis rasa bersalah eksistensial dikenal sebagai rasa bersalah milik orang yang selamat. Terkadang, orang akan mengalami rasa bersalah yang komples karena mereka baik-baik saja sementara orang yang disayangi berada di kondisi sebaliknya. Mereka merasa bahwa seharusnya mereka berada di kondisi serupa atau bahkan ditukar saja kondisinya.

Hal ini dapat muncul ketika seseorang selamat dari kecelakaan atau bencana yang merugikan orang lain. Tipe rasa bersalah ini juga bisa terjadi ketika orang lain mengalami kemalangan yang tidak dia alami. Guilt complex sangat mungkin terjadi dalam tipe rasa bersalah yang demikian.

0 Komentar