5 Tanda Kamu Adalah Korban Guilt Tripping, Selalu Jadi Pihak yang Salah

Guilt Tripping Membuatmu Seolah Selalu Salah
Guilt tripping, perilaku manipulatif yang membuatmu selalu berada di pihak yang bersalah. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Bisa jadi kamu memang pernah berbuat salah, tetapi dia memilih untuk tidak fokus hanya pada masalah saat ini dan mulai mencampuradukkannya dengan kesalahanmu terdahulu.

Kondisi ini akan semakin membuatmu merasa sudah membuat kesalahan besar meski mungkin saja itu bukan kesalahan yang fatal. Pelaku membuat kesalahan yang sebenarnya sepele, menjadi tampak fatal baginya hingga kamu jadi merasa terpojok dan terus memohon maaf tanpa ada penyelesaian yang baik.

Membuatmu Merasa Buruk

Saat menjadi korban guilt tripping, kamu juga akan merasa seolah dirimu saja yang salah di setiap kondisi dan situasi. Perasaan bersalah ini seolah diciptakan terus, apa pun masalah yang kalian hadapi. Bahkan saat dia yang bersalah sekali pun, kamu tetap diposisikan kembali sebagai “tersangka” dan hanya dirinya yang paling benar.

Baca Juga:Victim Mentality, Stop Jadi Si Paling Terluka Sejagat Raya5 Manfaat Mendengarkan Lagu Sedih: Jadi Lebih Bahagia

Tidak heran jika pada akhirnya kamu sampai berpikir bahwa dirimu adalah pribadi yang buruk. Kamu sangat mungkin merasa gagal dan tidak layak dihargai maupun dicintai. Sebagai manusia, seolah tidak ada kebaikan yang kamu punya dan bermanfaat bagi orang lain.

Tidak Membiarkanmu Membuat Pembelaan atau Menyelesaikan Masalah

Mungkin pelaku akan menunjukkan gestur dan ekspresi yang seolah-olah enggan mendengarkan, seperti buang muka, mendengkus, atau menyilangkan tangan. Dengan begitu, pelaku dapat menghindari konflik agar ia tidak perlu berdebat denganmu untuk mencapai tujuan yang kamu miliki, yakni selesainya konflik di antara kalian.

Kamu Menerima Banyak Tuntutan

Meski terus menyalahkan, menyudutkan, dan membuatmu merasa bersalah, tidak membuat pelaku berhenti untuk menuntut banyak hal darimu. Dia akan membuatmu berpikir bahwa sudah sewajarnya kamu memberikan pengorbanan dan pembuktian yang sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Sayangnya, kondisi ini tidak diimbangi dengan sikap serupa darinya. Dia hanya menuntut, tanpa memberi yang serupa kepadamu.

Kamu Harus Bagaimana?

Kamu punya pilihan untuk keluar dari hubungan yang seperti ini. Namun, kamu bisa jadi tidak tahan berada di hubungan yang demikian, tetapi bukan tidak mungkin jika kamu memilih untuk memperbaikinya dan membuat pelaku berhenti dengan kebiasaan itu.

0 Komentar