Aksi Demo Tritura Lahirkan Orde Baru

Aksi Demo Tritura Lahirkan Orde Baru
Isi Tritura (Radarpekalongan/dokumen)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Seperti diketahui, Tritura adalah sejarah yang menggambarkan peran mahasiswa sebagai anak bangsa, yang berupaya memperbaiki kondisi politik dan memperjuangkan hak rakyat. Dalam rangka mengingat peristiwa tersebut, setiap 10 Januari diperingati sebagai Hari Tritura.

Tritura merupakan bagian dari sejarah Indonesia, atas peristiwa yang terjadi 10 Januari 1966. Ini merupakan hari bersejarah yang juga disebut hari lahirnya Orde Baru. Berikut ulasan lengkap soal Hari Tritura, sebagaimana dikutip detik.com

Tritura merupakan singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat. Tritura adalah aksi demonstrasi sebagian mahasiswa dan rakyat Indonesia, yang berkaitan penentangan terhadap peristiwa pemberontakan G30S/PKI pada 30 September 1965.

Baca Juga:Catat Lima Hak dan Kewajiban Menanam Pohon, Apa Saja?Salurkan 15 Ribu Paket Sembako, Sekjen Gerindra : Prabowo Perintahkan Gunakan Kekuatan Bantu Korban Banjir

Tritura dicetuskan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Alesi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dan kesatuan-kesatuan aksi lainnya yang tergabung dalam Front Pancasila. Tuntutan rakyat dicetuskan dalam demonstrasi di halaman gedung DPR-GR pada 12 Januari 1966.

Isi Tritura.

  1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada di dalam kabinet pemerintahan.
  2. Rombak Kabinet Dwikora, karena pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.
  3. Turunkan harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.Demo Tritura berlangsung pada 10-13 Januari 1966. Maka dari itu, Hari Tritura diperingati setiap 10 Januari. Hari itu juga disebut sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru.
  4. Merespon desakan dari mahasiswa,Presiden Soekarno mengumumkan kabinet baru pada 21 Januari 1966. Namun keputusan itu dianggap masih tidak sesuai dengan cita-cita mahasiswa dan rakyat.Kemudian muncul aksi protes kembali pada 24 Februari 1966. Pada aksi itu terjadi insiden berdarah yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia, Arif Rahman Hakim.
  5. Soekarno akhirnya mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar), yang memberikan tugas dan wewenang kepada Jenderal Soeharto. Melalui Supersemar, Soeharto mendapatkan wewenang mengambil segala tindakan yang perlu, dalam memulihkan keamanan dan ketertiban. Supersemar inilah yang menjadi awal kelahiran Orde Baru. (*)
0 Komentar