Pahami Bahaya Paksa Calistung Pada Anak Usia Dini, Dari Trauma Hingga Depresi

Bahaya paksa calistung pada anak usia dini
Bahaya paksa calistung pada anak usia dini ( foto : freepik.com)
0 Komentar

Radarpekalongan.id – Banyak orang tua yang tidak memahami bahaya paksa calistung pada anak usia dini, sehingga tidak sedikit para orang tua beranggapan bahwa kemampuan membaca, menulis dan berhitung menjadi prestasi yang sangat dibanggakan dan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam mendidik anak.

Karena pemikiran salah tersebut banyak orang tua yang memaksa anak balita untuk bisa calistung. Padahal memaksakan kemampuan tersebut cukup berbahaya bagi mental anak.

Lalu, apa bahaya paksa calistung pada anak usia dini baik bagi kesehatan fisik ataupun mentalnya?

  1. Trauma

Bahaya paksa calistung pada anak usia dini yang pertama adalah mendatangkan trauma. Memaksakan anak bisa calistung pada usia dini bisa membuat anak menjadi trauma. Trauma yang dialami ini bisa menjadi benih permasalahan psikologis yang tumbuh seiring berjalannya waktu akan merusak masa depan anak.

Ilustrasi anak trauma ( foto : freepik.com)

Baca Juga:Bagaimana Cara Alami Mengatasi Nyeri Perut Saat Menstruasi?Inilah 4 Cara Mengajarkan Anak untuk Menabung, Cobain Yuk!

  1. Depresi

Bahaya paksa calistung pada anak usia dini yang kedua adalah membuat depresi. Saat anak dewasa, depresi bisa saja terjadi karena sejak balita sudah dipaksa belajar calistung.

Ilustrasi anak depresi ( foto : freepik.com)

Depresi ini tidak ada hubungannya dengan calistung itu sendiri namun akibat tekanan, dorongan, serta paksaan dari orang tua untuk mencapai sesuatu. Itu jadi stressor buat anak, terakumulasi sampai dewasa, dewasa jadi minder, jadi insecure, stres, gampang depresi, gampang ke-trigger.

  1. Malas belajar

Ketika anak balita merasakan bahwa proses belajar yang diterapkan oleh orang tuanya sangat mengerikan dan tidak menyenangkan. Hal ini bisa terjadi karena anak belum siap dan belum sanggup namun sudah dipaksa untuk belajar.

Ilustrasi anak malas belajar ( foto : frepeik.com)

Akibatnya, alih-alih anak bisa menyerap untuk belajar justru anak jadi malas untuk belajar.

Perasaan frustasi tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa, namun anak yang dipaksa belajar bisa merasakan frustasi dan merasa tidak berdaya atas emosi yang mereka rasakan.

Stres yang dialami anak memang wajar, dan mereka memang seharusnya merasakan berbagai emosi sesuai tumbuh kembangnya.

0 Komentar