Orang Tua Wajib Tahu, Bahaya Pola Asuh Otoriter, Begini Dampak Bagi Perkembangannya!

Pola Asuh Otoriter
Bahaya pola asuh otoriter, dampak dan perkembangannya (foto : freepik.com)
0 Komentar

Ketika anak melakukan kesalahan maka orang tua cenderung mengingatkannya saja tanpa ada ruang untuk berdiskusi.

  1. Mengontrol tingkah laku anak sangat ketat

Bukan mengajarkan anak untuk mengendalikan diri, orang tua yang otoriter justru mengendalikan anaknya.

Kondisi itu akan membuat anak memiliki lebih sedikit pilihan dan kesempatan utnuk mempraktekkan kedisiplinan diri dan rasa tanggung jawab.

Baca Juga:Kota Pekalongan siap sukseskan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.Sudah Terbukti Khasiatnya, Inilah 7 Kebiasaan Sehat Ala Nabi Muhammad SAW, Kamu Sudah Coba?

Fokus dalam pengasuhan ini adalah mematuhi aturan tanpa memberikan ruang untuk mengembangkan bakat anak.

  1. Tidak memahami perasaan anak

Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung bersikap kritis, bahkan ia bisa mengucapkan kata-kata yang dapat mempermalukan anak di depan umum.

Seringkali mereka cenderung tidka peduli dengan harga diri dan perasaan anak. Bahkan mungkin mereka beranggapan bahwa dengan mempermalukan anak bisa membuat anak termotivasi untuk berbuat yang lebih baik.

  1. Lebih suka memberikan hukuman

Kebanyakan orangtua yang menerapkan pengasuhan otoriter tidak percaya dan tidak akan memberikan hadiah atau sekadar memuji anak ketika mereka berperilaku baik.

Mereka beranggapan bahwa setiap anak harus berperilaku baik dan tidak perlu dipuji atau dihargai hanya karena telah menaati aturan. Namun, begitu aturan tersebut dilanggar, anak akan memperoleh hukuman.

  1. Menjadi sering mengomel

Ciri berikutnya orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter adalah ia cenderung lebih senang mengomel dan membentak daripada menghabiskan waktu bersama anak.

Mereka hanya ingin anak-anak berprilaku tertib dan mengikuti semua perintahnya sepanjang waktu.

Baca Juga:MTs NU TIRTO Pekalongan Siap Menjuarai Lomba Gudep Mantap Tergiat 2023 tingkat ProvinsiUniversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)- Akreditasi, Fakultas dan Jurusan

  1. Memiliki banyak aturan

Orangtua otoriter mengembangkan banyak aturan. Selain aturan rumah tangga, sering kali ada aturan tidak tertulis tentang bagaimana melakukan sesuatu dengan benar.

Mereka sering kali mengatur anak-anak untuk memastikan bahwa semua pekerjaan rumah telah dilakukan dengan cara yang orangtua mereka inginkan.

Dampak pola asuh otoriter dalam perkembangan anak

Pada dasarnya pola asuh ini menerapkan sikap tegas, dan tidak bisa dipungkiri bahwa sikap ini juga dibutuhkan dalam mendidik anak.

Namun jangan sampai ketegasan tersebut berpengaruh buruk pada anak.

Dikutip dari StatPearls, berikut adalah pengaruh negatif yang bisa terjadi karena pola pengasuhan otoriter yang diterapkan oleh orang tua.

0 Komentar