Bangunlah Jiwa dan Raganya Jadi Tema Projek SMP Sains Cahaya Al Qur’an

Bangunlah Jiwa dan Raganya Jadi Tema Projek SMP Sains Cahaya Al Qur'an
TUNJUK KARYA - Ketua kegiatan bersama siswa menunjukkan hasil karya dari projek penguatan profil pelajar Pancasila.
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – SMP Sains Cahaya Al Qur’an menjadi salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka pada awal tahun 2022.

Sekolah tersebut menjadi sekolah penggerak angkatan ke dua dengan menerapkan kurikulum merdeka pada siswa kelas 7.Sebagaimana ciri dari kurikulum merdeka yang memiliki program projek dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), SMP Sains Cahaya Al Qur’an juga memiliki projek dengan tema bangunlah jiwa raganya.

Disampaikan Ketua pelaksana dari SMP Sains Cahaya Al Qur’an Desy Tri Hidayanti S.Pd. bahwa projek bangunlah jiwa dan raganya ini menafsirkan SMP Sains Cahaya Al Qur’an tidak hanya memiliki program projek raga saja namun juga jiwanya.

Baca Juga:SMP Salafiyah Kembali Jadi Juara Umum MAPSI Kota PekalonganAjak Cinta Buku, Siswa PAUD Dikenalkan Puskeling

Meski tergolong baru, namun pelaksanaan kurikulum merdeka ini memiliki kesan tersendiri bagi para guru dan siswa, karena menurutnya kurikulum merdeka ini menyenangkan dan berbeda dengan kurikulum sebelumnya sehingga merasa tertantang, dan kurikulum ini juga lebih menekankan pada siswa untuk belajar lebih menyenangkan, lebih efektif serta ada projek-projek yang bisa diikuti oleh siswa agar bisa mencapai siswa yang lebih mandiri dan lebih merdeka.

Saat ini, SMP Sains Cahaya Al Qur’an sudah 3 projek yang berjalan selama hampir satu semester. Tema yang pertama dengan tema gaya hidup berkelanjutan. Tema ini SMP Sains Cahaya Al Qur’an mengambil bentuk kegiatan dengan hafalan Al Qur’an, karena menghafalkan Al Qur’an di SMP Sains Cahaya Al Qur’an sudah menjadi kegiatan sehari-hari di sekolah sehingga menjadi kegaiatan yang berkelanjutan.

“Tema pertama ini kita ambil dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,nah tahfidz itu kan di sekolah kami sudah menjadi keseharian, ya jadi bisa dikatakan gaya hidup berkelanjutan agar nantinya peserta didik tetap mengingat dengan hafalan mereka,” ungkap Desy.

Lalu, projek yang kedua dengan tema bangunlah jiwa dan raganya, yaitu pengolahan sampah. Karena sampah adalah hal yang ditemukan setiap hari dan menjadi problem jika tidak di kelola dengan baik. Serta projek yang ke tiga adalah kebhinekaan global dengan membuat Mading.

0 Komentar