RADARPEKALONGAN.ID – Batik Oey Soe Tjoen sebagai satu produk seni dalam hal ini batik, yang muncul dari kultur Cina yang ada di Pekalongan.
Mengenal batik Pekalongan merupakan jenis batik yang dibuat oleh masyarakat yang mayoritas tinggal di pesisir utara Pulau Jawa.
Batik yang cukup terkenal karena pengaruh budaya seperti peranakan Belanda (Indo-Eropa) dan Tionghoa (China).
Batik Oey Soe Tjoen motif encim (Twitter/@christiano)
Baca Juga:Mengenal Perbedaan antara Jomblo dan Single, Keduanya Memiliki Arti yang Sama Namun Sejatinya Berbeda9 Hal yang Harus Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Menikah, Apa Aja Itu?
Batik Oey Soe Tjoen merupakan salah satu batik tulis halus peranakan yang cukup terkenal di Pekalongan. Berada di daerah Kedungwuni.
Oey Soe Tjoen telah mengharumkan nama Pekalongan dengan batik mahakaryanya ke berbagai pelosok dunia.
Batik Oey Soe Tjoen merupakan batik yang indah karena dibatik menggunakan canting, setiap goresannya rapi dan diwarnai dengan teliti.
Pewaris Batik Oey Soe Tjoen merupakan generasi ketiga. Berawal dari Oey Soe Tjoen memulai usaha batiknya di tahun 1925. Sampai sekarang karyannya masih ada yang mencari.
Batik Oey Soe Tjoen hingga kini masih menjaga kualitas pembuatannnya, masih tetap mempertahankan corak khas tulisnya yang menggunakan goresan tulis tangan.
Oey Soe Tjoen memperkerjakan petani
Batik Oey Soe Tjoen merintis usaha batik tulisnya dengan memperkerjakan petani sekitar. Petani sekitar diajak untuk membatik sebagai pekerjaan sampingan agar mendapatkan tambahan penghasilan.
Pada masa jayanya tahun 1935, Oey Soe Tjoen pernah mempekerjakan sekitar 150 orang dengan hasil 30 kain batik per bulan.
Oey dan Istrinya (Twitter/@delimrehata)
Baca Juga:Ada Saatnya Memang Memilih Jadi Single Lebih Baik Daripada Memiliki PacarEksistensi Diri dalam Dunia Maya, Bagaikan Dua Mata Pisau antara “Media Informasi atau Provokasi”
Para petani dipilih karena mereka memiliki sikap yang tenang dan tekun dalam menjalani pekerjaan.
Membatik adalah tugas yang tidak mudah butuh kesabaran dan ketelitian. Para Petani sangat cocok untuk pekerjaan membatik.
Selain itu juga Oey Soe Tjoen memiliki keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekitar agar tidak hanya mendapatkan uang saat musim panen tiba namun bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari membatik.
Meski begitu, Oey Soe Tjoen tidak memaksa para petani untuk bekerja penuh waktu. Misalnya saat musim panen, mereka dibolehkan menggarap lahan.